Kumpulan Contoh Naskah Khotbah Perayaan Tahun Baru 2024 yang Penuh Makna bagi Umat Kristiani

- 31 Desember 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi. Kumpulan Contoh Naskah Khotbah Perayaan Tahun Baru 2024 yang Penuh Makna bagi Umat Kristiani
Ilustrasi. Kumpulan Contoh Naskah Khotbah Perayaan Tahun Baru 2024 yang Penuh Makna bagi Umat Kristiani /pixabay.com/jplenio

Tujuan dan maksud utama Pengkhotbah ialah menunjukkan pengalaman pribadi, apabila semua tujuan dan berkat-berkat duniawi itu sendiri dijadikan tujuan akhir, maka itu akan membawa pada kekecewaan dan kehampaan. Kebajikan paling mulia dalam hidup ini ialah menghormati dan mematuhi Allah, serta menikmati hidup ini sepanjang orang itu dapat melakukannya.

Hal ini mengingatkan kita untuk menggunakan waktu kita dengan baik selama hidup di dunia ini, percaya kepada Tuhan dan waktu yang telah ditentukan-Nya, bukan malah hidup dengan sia-sia dan semau diri kita sendiri.

Pada bacaan ketiga dalam Matius 25 disampaikan tentang penghakiman terakhir. Dimana diceritakan tentang perumpamaan kambing dan domba yang dipisahkan oleh Tuhan Allah pada akhir zaman. Yesus menjelaskan, "Sewaktu Anak Manusia datang . . . , semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Dia akan memisahkan orang-orang, seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Domba-domba akan Dia tempatkan di sebelah kanan-Nya, tapi kambing-kambing di sebelah kiri-Nya." (Matius 25:31-33)

Apa yang akan terjadi dengan domba-domba itu? Yesus mengatakan, "Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan." (Ayat 34)

Mengapa Sang Raja berkenan kepada domba-domba itu? Karena telah dilayani, diberi makan, minum, pakaian. Ketika sakit dirawat, ketika dipenjara dikunjungi. Orang-orang yang tidak setia dianggap sebagai kambing dan dibuang ke neraka (Ayat 41-43)

Sedangkan Wahyu 21 ini diceritakan penglihatan Yohanes sang penulis Wahyu tentang langit dan bumi yang baru. Yohanes menyatakan bahwa ia melihat langit yang baru dan bumi yang baru (Ayat 1).

Bumi yang lama, yang penuh dengan dosa dan kejahatan, akan digantikan dengan bumi yang baru. Itu adalah dunia yang diperbarui, dimana laut lambang dari kekacauan, sudah tidak ada lagi. Yohanes melihat Yerusalem baru, yang dari Allah, bagai pengantin yang telah berdandan untuk suaminya (Ayat 2)

Ia mendengar suara nyaring: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka." (Ayat 3)

Yerusalem adalah pusat hidup keagamaan Israel, disitulah umat Israel mendirikan Bait Suci. Kota Yerusalem disebut kudus karena kota itu memang dikhususkan bagi Allah. Hanya, Yerusalem yang lama tak lagi menjunjung citra surga. Mesias pun dibunuh di sana.

Di Yerusalem yang baru tak ada Bait Suci karena Allah sendiri berada di tengah-tengah manusia. Dia tidak jauh. Dia bersama dengan umat-Nya. Itulah persekutuan sejati.

Saat Allah bersekutu dengan manusia dalam kekekalan, "Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Ayat 4)

Halaman:

Editor: Ahmad Fitrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah