Semarak Tradisi Unik Sambut Idul Fitri 2024 di Berbagai Sudut Nusantara

- 7 April 2024, 04:13 WIB
Ilustrasi idul fitri/freepick.com/@freepik
Ilustrasi idul fitri/freepick.com/@freepik /

Portal Pati - Idul Fitri menjadi momen spesial bagi umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Kemeriahan Idul Fitri tak hanya diwarnai dengan salat Id, silaturahmi, dan hidangan lezat, tetapi juga tradisi unik yang beragam di setiap daerah.

Berikut ini adalah beberapa tradisi sambut Idul Fitri di berbagai daerah di Indonesia:

Baca Juga: Bagaimana Cara Membayar Fidyah yang Benar? Ini Arti dan Cara Bayar Fidyah serta Siapa yang Harus Menunaikannya

1. Meugang (Aceh)

Tradisi Meugang di Aceh berlangsung beberapa hari menjelang Idul Fitri. Masyarakat Aceh menyembelih sapi atau kambing untuk dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga. Tradisi ini merupakan simbol rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

2. Balimau Kasai (Sumatera Barat)

Di Sumatera Barat, tradisi Balimau Kasai dilakukan sehari sebelum Idul Fitri. Tradisi ini merupakan ritual mandi bersama dengan air yang dicampur dengan jeruk nipis dan daun pandan. Balimau Kasai dimaknai sebagai penyucian diri secara lahir dan batin.

3. Bakar Gunung Api (Bengkulu)

Tradisi Bakar Gunung Api di Bengkulu dilakukan pada malam takbiran. Masyarakat Bengkulu membuat tumpukan batok kelapa yang dibakar dan menghasilkan kobaran api yang tinggi. Tradisi ini melambangkan rasa syukur dan kemenangan atas hawa nafsu.

4. Batobo (Riau)

Batobo merupakan tradisi unik di Riau, di mana perantau yang kembali kampung halaman disambut dengan tepung tawar dan air guci. Tradisi ini melambangkan rasa syukur atas kepulangan perantau dan doa agar mereka selalu selamat.

5. Bedulang (Bangka Belitung)

Tradisi Bedulang di Bangka Belitung merupakan tradisi makan bersama dalam wadah besar yang disebut bedulang. Hidangan yang disajikan dalam bedulang biasanya terdiri dari berbagai macam makanan khas Bangka Belitung.

6. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

Tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta merupakan tradisi membagikan gunungan yang berisi berbagai macam makanan kepada masyarakat. Tradisi ini dilakukan setelah salat Id di Keraton Yogyakarta dan Masjid Gede Kauman.

7. Ngejot (Bali)

Tradisi Ngejot di Bali merupakan tradisi saling mengunjungi antar keluarga dan tetangga untuk bersilaturahmi. Tradisi ini biasanya dilakukan pada hari pertama Idul Fitri.

8. Perang Topat (Lombok)

Tradisi Perang Topat di Lombok merupakan tradisi saling lempar ketupat yang dilakukan setelah salat Id. Tradisi ini melambangkan rasa syukur dan kegembiraan atas kemenangan melawan hawa nafsu.

9. Ngadongkapkeun (Banten)

Tradisi Ngadongkapkeun di Banten merupakan tradisi sungkeman kepada orang tua dan tetua adat. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan permintaan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan.

10. Halal Bihalal (Seluruh Indonesia)

Tradisi Halal Bihalal merupakan tradisi saling maaf-memaafkan yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh Indonesia. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah salat Id dan silaturahmi.

Tradisi Sambut Idul Fitri: Simbol Kebersamaan dan Kearifan Lokal

Keberagaman tradisi Idul Fitri di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tradisi-tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, rasa syukur, dan kemenangan atas hawa nafsu. Di tengah modernisasi dan globalisasi, penting untuk menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi ini sebagai warisan budaya yang berharga.

Baca Juga: Suporter Bola Sambut Baik Shopee Cup ASEAN Club Championship 2024-2025, Tuai Respons Positif

Tradisi sambut Idul Fitri di berbagai daerah di Indonesia merupakan tradisi yang unik dan penuh makna.

Tradisi-tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, rasa syukur, dan kemenangan atas hawa nafsu.

Di tengah modernisasi dan globalisasi, penting untuk menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi ini sebagai warisan budaya yang berharga.***

Editor: Rahayu Tri Agustina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah