Malam Satu Suro: Antara Tradisi dan Larangan

29 Juni 2024, 05:15 WIB
Berikut penjelasan tentang 1 Suro dan tradisi unik yang ada. /Pixabay.com/giani

Portal Pati - Malam Satu Suro, yang jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam kalender Jawa, merupakan momen penting bagi masyarakat Jawa.

Malam ini menandai pergantian tahun dalam penanggalan Jawa dan identik dengan berbagai tradisi dan ritual.

Namun, di balik kemeriahan tradisi dan ritualnya, Malam Satu Suro juga diselimuti dengan berbagai larangan yang dipercaya dapat membawa kesialan.

Baca Juga: Larangan-Larangan Malam 1 Suro: Tradisi, Mitos, atau Fakta?

Berikut beberapa larangan yang populer di Malam Satu Suro:

1. Larangan Keluar Rumah

Masyarakat Jawa meyakini bahwa pada Malam Satu Suro, arwah-arwah gentayangan dan makhluk halus berkeliaran bebas. Oleh karena itu, keluar rumah di malam 1 Suro dianggap berbahaya dan dapat mengundang gangguan gaib.

2. Larangan Berkata Kasar atau Buruk

Konon, pada Malam Satu Suro, kata-kata kasar atau buruk dapat memiliki kekuatan magis yang negatif dan membawa kesialan. Oleh karena itu, masyarakat Jawa diimbau untuk menjaga lisan mereka dan berbicara dengan sopan pada malam ini.

3. Larangan Mengadakan Hajatan

Mitos ini beredar luas di kalangan masyarakat Jawa. Konon, pernikahan yang diadakan di Malam Satu Suro akan membawa kesialan bagi pasangannya. Alasannya, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang penuh dengan energi negatif dan gangguan gaib.

4. Larangan Pindah Rumah

Konon, pindah rumah di Malam Satu Suro dapat membawa kesialan bagi penghuninya. Dipercaya bahwa pada malam ini, energi negatif di rumah lama akan terbawa ke rumah baru.

5. Larangan Bersiul

Masyarakat Jawa meyakini bahwa bersiul pada Malam Satu Suro dapat mengundang makhluk halus. Konon, suara siulan dapat menarik perhatian mereka dan membuat mereka tertarik untuk mendekat.

6. Larangan Memotong Kuku dan Rambut

Konon, memotong kuku dan rambut pada Malam Satu Suro dapat membawa kesialan. Dipercaya bahwa pada malam ini, energi negatif sedang kuat-kuatnya, sehingga memotong kuku dan rambut dapat membuka celah bagi energi negatif untuk masuk ke dalam tubuh.

7. Larangan Berhubungan Seksual

Konon, berhubungan seksual pada Malam Satu Suro dapat membawa kesialan bagi pasangannya. Dipercaya bahwa pada malam ini, energi negatif sedang kuat-kuatnya, sehingga berhubungan seksual dapat membuka celah bagi energi negatif untuk masuk ke dalam tubuh.

Perlu diingat bahwa larangan-larangan ini hanyalah kepercayaan yang turun-temurun dan tidak memiliki dasar ilmiah. Tingkat kepercayaan terhadap larangan-larangan ini pun berbeda-beda di setiap individu dan daerah.

Malam Satu Suro, terlepas dari larangan-larangannya, tetap menjadi bagian penting dari budaya Jawa yang sarat makna dan nilai-nilai spiritual. Tradisi dan ritual yang dilakukan pada malam ini merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan upaya untuk mencapai keselarasan dengan alam semesta.

***

Editor: Rahayu Tri Agustina

Terkini

Terpopuler