Stop Stalking Medsos Mantan? Ini Bahaya Stalking Mantan dan Cara Mengatasinya Menurut Para Ahli

- 31 Januari 2024, 08:37 WIB
ilustrasi Stalking medsos mantan
ilustrasi Stalking medsos mantan /Pixabay/USA-Reiseblogger

Pada korban, perilaku stalking bisa berdampak pada depresi, kecemasan, dan stres. Hal ini mengacu pada studi di jurnal Trends in Psychology tahun 2019.

Studi tersebut melaporkan bahwa remaja yang menjadi korban penguntitan berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala depresi, kecemasan, dan stres, ketimbang remaja yang bukan korban.

Selain itu, penelitian yang melibatkan sebanyak 117 remaja (62,4% perempuan), dengan usia rata-rata 16,87 tahun tersebut juga menemukan bahwa rata-rata korban adalah wanita.

Lantas, bagaimana dengan orang yang sering ‘menguntit’ mantan di media sosial? Hal ini juga berdampak pada kesehatan mental pelaku.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, stalking mantan di Facebook dapat meningkatkan tekanan mental, rasa rindu, dan hasrat seksual.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini Cara Membuat Pir Kukus untuk Obat Batuk, Mudah dan Berkhasiat

Mengapa Seseorang Stalking Mantan?

Melansir Psychology Today, seseorang bisa terobsesi kepada mantan pasangannya akibat sikap ketergantungannya kepada pasangan sebelum putus. Kondisi ini dikenal dengan relationship contingent self-esteem (RCSE).

Relationship contingent self-esteem adalah kondisi ketika seseorang selalu membutuhkan validasi dari pasangannya. Orang dengan harga diri ini baru akan merasa percaya diri ketika pasangannya memberikan tanggapan positif.

Seseorang dengan RSCE bisa sangat terobsesi ketika hubungannya dengan pasangan sudah berakhir.

Jadi, ketika orang dengan relationship contingent self-esteem tidak bisa menerima hubungannya sudah berakhir, maka kondisi ini bisa mengarah kepada penguntitan.

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah