Bismillahirrahmanirrahim,
Niat ingsun jamasi pusoko (sebut nama benda pusakanya, misalnya: kyai tapak jalak) tak dus go toyo suci lan gondo arum dupo, mugi suci awujud wesi aji dadi pamor kang apik lan migunani.
2. Memandikan Ageman atau Benda Pusaka (diwarangi dan jamasan);
Rendam ageman atau benda pusaka di air kelapa hijau yang masih muda secukupnya. Setelah itu, angkat dan gosok-gosok dengan jeruk nipis atau buah mengkudu.
Ulangi hal tersebut sampai pamor kelihatan, maksudnya sampai semua noda terangkat/bersih.
Setelah itu, cuci dengan sabun dan terakhir bilas dengan air kembang 7 rupa.
3. Pengelapan;
Lap ageman atau benda pusaka sampai kering dengan tissu atau benda lainnya.
4. Memberikan wewangian;
Oleskan wewangian berupa minyak khusus keris pada ageman atau benda pusaka.
Itulah prosesi ritual memandikan ageman atau benda pusaka untuk menjaga pamornya lengkap dengan bacaan niat dan bahan.***