Khutbah Jumat 25 Maret 2022 Singkat: Intropeksi Diri agar Tak Lupa Diri Terbaru, Lugas Materi Intropeksi Diri

24 Maret 2022, 15:00 WIB
Khutbah Jumat tentang bukti kekuasaan Allah. /Pixabay.com/Pexels

Portal Pati - Berikut naskah khutbah Jumat 25 Maret 2022 terbaru dan singkat judul intropeksi diri agar tak lupa terhadap diri sendiri.

Inilah khutbah Jumat 25 Maret 2022 singkat: intropeksi diri agar tak lupa diri terbaru, lugas materi intropeksi diri.

Baca Juga: Menggabungkan Niat Qadha Ramadhan dengan Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Berikan Penjelasan Terkait Hal Ini

Sebagai umat muslim kita harus mengintropeksi diri sendiri, sangat berfungsi sebagai evaluasi diri untuk kebaikan dan perkembangan menjalani kehidupan sehari-hari.

Memahami diri sangat penting bagi muslim agar tidak menjadi sombong dan merusak diri sendiri.

Baca Juga: Pernah Viral Spotify! Lirik Lagu Lara - Hal, Berada Dalam Tangga Lagu Viral 50 Indonesia? Enak Didengar

Kali ini simak referensi khutbah Jumat tentang intropeksi diri agar tak lupa diri.

Dan khutbah Jumat ini dikutip dari suaramuhammadiyah.com yang ditulis oleh Diyan Faturahman, seorang Anggota MTT PDM Kota Yogyakarta.

Khutbah Pertama

Baca Juga: Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 H 2022 34 Provinsi Seluruh Indonesia Terlengkap, Terupdate Cek Disini

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه . اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله . اِتَّقُواللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Sesungguhnya segala pujian hanya bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq, agama yang benar. Yakni agama Islam agar menjadi rahmat bagi semesta alam.

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Baca Juga: Jujutsu Kaisen Segera Hadir Dalam Bentuk Game, Kapan? Begini Keterangannya

Ketika kita mengingat jasa para pendahulu, baik yang namanya harum karena dikukuhkan sebagai pahlawan nasional, maupun harum karena dikenang oleh masyarakat setempat, sebagai seorang muslim kita mengingat satu ayat yang sangat masyhur serta menjadi doa yang sering kita panjatkan.

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Hasyr: 10)

Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 Hijriyah Resmi Youtube Kemenag, Kanal TVRI +Jadwal Ramadhan

Ayat di atas menerangkan tentang keutamaan dan sifat orang-orang beriman, yaitu tepatnya setelah kaum Muhajirin dan Anshor berhasil membangun persaudaraan yang sangat kuat atas dasar keimanan.

Dalam konteks berbangsa yaitu kaitannya dengan perjuangan meraih kemerdekaan, maka doa ini juga kita peruntukkan untuk mereka yang telah mengorbankan jiwa, raga, harta, dan ilmunya untuk kepentingan generasi sekarang ini.

Agar jangan sampai dalam hati kita timbul kebencian dan kedengkian, yang justru berakibat pada menghianati usaha-usaha para pendahulu kita dalam mewujudkan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan sentosa.

Baca Juga: Download Lagu Hingga Tua Bersama - Rizky Febian: Selama Jantung Ini Berdetak...

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Pada dasarnya kita juga tengah menyiapkan warisan untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu penting bagi kita untuk bermuhasabah.

Adakah kita yang sekarang ini telah menyiapkan sesuatu yang layak, atau justru merusak dan mengeksploitasi apa yang ada, sehingga berakibat buruk untuk masa yang akan dating?.

Baca Juga: Pidato Tema Ramadhan: Kerinduan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H Mudah Dihafal Acara Bulan Suci Ramadhan

Adakah mereka (generasi sesudah kita) juga masih mengumandangkan doa tersebut nantinya. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menghindari diri dari sifat sombong.

Merasa diri lebih berjasa, kemudian lupa dengan pengorbanan para pendahulu.

Merasa diri paling berkuasa, sehingga lupa masih ada tugas untuk meneruskan amanat peradaban kepada generasi yang akan datang.

Baca Juga: 1 Ramadhan 2022 Bulan Apa? 1 Ramadhan 2022 1443 Hijriah Berapa Hari Lagi? Diprediksi Berbeda, Benarkah?

Allah SWT berfirman,


لَا جَرَمَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْتَكْبِرِينَ

“Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”(QS. An-Nahl: 23)

Baca Juga: Menggabungkan Niat Qadha Ramadhan dengan Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Berikan Penjelasan Terkait Hal Ini

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Bidayah al-Hidayah menerangkan beberapa cara untuk mengobati sifat sombong, kurang lebih maknanya sebagai berikut:

Pertama, jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah mereka lebih mulia, sebab mereka belum banyak memiliki dosa daripada kita yang lebih tua.

Baca Juga: Bukan Main! Profil Rara Istiati Pawang Hujan Mandalika, Viral Aksinya di MotoGP Mandalika Bayaran Menggila

Kedua, jika berjumpa dengan orangtua, anggaplah mereka lebih mulia, sebab mereka sudah lama dan lebih dahulu melakukan ibadah daripada kita.

Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah mereka lebih mulia dari kita, sebab mereka memiliki banyak ilmu dan mempelajari banyak hal. Mereka sudah mencapai derajat yang belum kita capai.

Keempat, jika berjumpa dengan orang yang bermaksiat, anggaplah mereka lebih mulia dari kita, sebab mereka melakukan dosa karena kejahilan/ ketidaktahuan, sementara adakalanya kita melakukan dosa dalam keadaan sadar, tentu tuntutan Allah lebih besar.

Baca Juga: Hukum Puasa Nisfu Syaban di Hari Jumat Besok, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Ini Sebelum Puasa Nisfu Syaban!

Kelima, jika bertemu dengan orang kafir, bisa jadi suatu saat Allah berikan hidayah lalu menjadi pembela agama Allah, sehingga terampunilah segala dosa.

Sementara kita tidak tahu bagaimana akhir hayat kita sendiri.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita hidayah dan taufik untuk tetap taat dan patuh pada setiap perintah dan syariat-Nya.

Baca Juga: Sidang Isbat 2022 Awal Ramadhan 1443 H Kapan Digelar? Ini Jadwal Resmi nya Terbaru Undang Sederet Pakar

Sekali lagi, saya mengajak diri saya dan jamaah sekalian, mari berusaha dan memohon agar terhindar dari sifat sombong, sebagaimana nasihat Imam Al-Ghazali di atas dalam berusaha untuk menutup semua macam peluang timbulnya sifat sombong

Lebih dari itu, kita terus berupaya untuk melaksanakan amanat para pendahulu, untuk merawat dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini, hingga pada saatnya nanti dapat membangun peradaban yang utama.

Demikian naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022 singkat dan terbaru.

Baca Juga: Wajib Baca, Do'a Nabi Muhammad di Hari Jumat Dahsyat Keutamaan

Semoga Bermanfaat.***

Editor: Mohammad Zaenul Fikron

Sumber: Suara Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler