Portal Pati - Berikut penjelasan mengenai apakah menonton video dewasa atau porno dapat membatalkan puasa, simak ulasannya dalam artikel ini.
Menonton film merupakan sebuah kegiatan yang sering dilakukan untuk mengisi waktu luang saat puasa atau untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Akan tetapi, ketika sedang asyik menonton film, tanpa disengaja muncul video-video dewasa atau porno.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Della Dartyan Pemeran Series Pulang yang Tayang Mulai 8 April 2022
Di saat berpuasa, kewajiban umat muslim tidak hanya menahan lapar dan haus saja, akan tetapi juga menahan emosi dan hawa nafsu.
Lantas, bagaimana dengan seseorang yang menonton video dewasa atau porno saat puasa?
Sepantasnya pemandangan terhadap sesuatu dengan syahwat tidak termasuk dari hal-hal yang menyebabkan batalnya puasa.
Baca Juga: Biodata dan Profi Della Dartyan Lengkap Asal, Profesi, Orang Tua, Hingga Akun Sosial Media
Menurut pandangan mazhab Syafi’i. Demikian juga pandangan mayoritas ulama tindakan menonton video dewasa tidak membatalkan puasa.
المني إذا خرج بالاستمناء أفطر وإن خرج بمجرد فكر ونظر بشهوة لم يفطر وإن خرج بمباشرة فيما دون الفرج أو لمس أو قبلة أفطر هذا هو المذهب وبه قال الجمهور
Artinya: “Sperma jika keluar (ejakulasi) sebab onani, maka puasa seseorang batal. Tetapi jika mani keluar dengan semata-mata pikiran dan memandang dengan syahwat, maka puasanya tidak batal."
Sedangkan ejakulasi sebab kontak fisik pada selain kemaluan, sentuhan, atau ciuman, maka puasanya batal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Daftar Bansos Secara Online? Berikut Cara Daftar Bansos PKH, BPNT dan BLT
Hendaknya orang yang sedang berpuasa dianjurkan untuk menghindari menonton video dewasa.
Ketika sedang membahas ciuman suami dan istri atau menonton video dewasa, Imam An-Nawawi mengukur efek dari tindakan tersebut yang dapat menggerakkan syahwat dan ejakulasi yang dapat membatalkan pahala puasa.
فالاعتبار بتحريك الشهوة وخوف الانزال
Artinya: “Yang menjadi pertimbangan adalah sejauhmana tindakan tersebut mengobarkan syahwat dan dikhawatirkan terjadi ejakulasi dan orgasme”.
Orang yang sedang puasa sangat dianjurkan untuk mengendalikan hawa nafsu dari berbagai jenis syahwat.
Sedangkan untuk pengendalian diri dari syahwat merupakan rahasia dan tujuan tertinggi dari ibadah puasa yang disyariatkan Allah.
ويكف نفسه عن الشهوات فهو سر الصوم والمقصود الأعظم منه
Artinya: “Ia (orang yang berpuasa) mengendalikan dirinya dari syahwat (kehendak-kehendak). Pengendalian diri merupakan rahasia dan tujuan paling agung dari ibadah puasa,”.
Para ulama menyebutkan pengendalian diri dari berbagai syahwat merupakan sebuah inti dan hikmah dari syariat ibadah puasa.
Ibadah puasa dengan demikian bukan sekadar menahan diri untuk tidak makan, minum, dan behubungan badan, tetapi juga menjauhkan semua yang dilarang agama.***