Mereka berdua masuk Islam secara bersamaan. Namun, salah satu dari keduanya semangatnya dalam berislam lebih kuat dari lainnya.
Lelaki yang paling semangat itu lalu ikut berjihad hingga akhirnya syahid.
Sedangkan lelaki satunya, masih hidup satu tahun lebih lama.
Dalam masa hidunya satu tahun sejak temannya meninggal karena syahid dalam jihad tadi, ia berkesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan.
Ia beribadah secara maksimal pada bulan tersebut. Īmānan wahtisāban. Penuh dengan keimanan dan harapan akan pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Setelah itu, lelaki kedua tadi akhirnya meninggal.
Kemudian Thalhah melihat seorang lelaki keluar dari Surga. Laki-laki itu kemudian memberi izin kepada laki-laki yang meninggal terakhir setelah melaksanakan puasa Ramadhan untuk masuk ke dalam Surga.
Lalu ia keluar lagi dan memberi izin kepada laki-laki yang mati syahid untuk masuk Surga.