Sedangkan puasa tidak bisa dimasuki riya’. Karena tidak ada yang tahu puasa kecuali Allah.
Imam Al-Qurthubi, ulama Islam abad ke-7 Hijriyah mengatakan:
لما كانت الأعمال يدخلها الرياء
“Ketika amalan-amalan bisa dimasuki riya’ (karena dilihat orang, ingin dipuji, ingin disanjung, ingin diberikan hadiah).
Baca Juga: Kumpulan Link Download Jadwal Imsakiyah 2022 Ramadhan 1443 H: Sholat, Niat Puasa dan Doa Berbuka Paling Dicari
والصوم لا يطلع عليه بمجرد فعله إلا الله فأضافه الله إلى نفسه ولهذا قال في الحديث : (يدع شهوته من أجلي) .
“sedangkan puasa tidak dapat dilihat dengan hanya melakukannya, kecuali Allah, maka Allah gandengkan puasa itu kepada diri-Nya, oleh sebab inilah Allah berfirman di dalam hadits: ‘Ia meninggalkan syahwatnya karena Aku.'”
Ibnul Jauzy Rahimahullahu Ta’ala, ulama Islam abad ke-6 Hijriyah, beliau mengatakan:
Baca Juga: Link Nonton Film Cinta Pertama Kedua dan Ketiga, Putri Marino Bersanding dengan Angga Yunanda Resmi Full Movie
جميع العبادات تظهر بفعلها وقلّ أن يسلم ما يظهر من شوبٍ ( يعني قد يخالطه شيء من الرياء ) بخلاف الصوم
“Seluruh ibadah terlihat saat kita melakukannya dan sedikit yang selamat yang terlihat dari duri (yaitu terkadang dicampuri oleh sesuatu dari riya’) berbeda dengan puasa.”
Maka puasa memberikan pelajaran kepada kita hendaknya seseorang ketika beramal, dirinya ikhlas. Konsep ikhlas adalah semakin tersembunyi semakin ikhlas.
Maka usahakan Anda memiliki amal yang tidak pernah diketahui kecuali oleh Allah, bahkan istri dan anak Anda tidak mengetahuinya.
Disebutkan Daud bin Abu Hind, beliau puasa selama 40 tahun, istrinya tidak tahu kalau dia berpuasa. Bayangkan, istrinya tidak tahu kalau dia berpuasa.
Semakin rahasia, semakin ikhlas, itu konsep ikhlas, tidak bisa dibantah. Semakin tersembunyi, semakin ikhlas.
Baca Juga: Link Download dan Nonton Suami Suami Masa Kini series Episode 4 Terlengkap: Sinopsis Jadwal Tayang Resmi
Bagaimana Daud bin Abu Hind, seorang ulama tabi’ut tabi’in yang bertemu dengan Sufyan bin Masruq Ats-Tsauri berpuasa selama 40 tahun tidak diketahui oleh istrinya? Beliau adalah seorang tukang roti, membawa di pagi hari keluar dari rumahnya. Istrinya mengira dia makan di pasar, ternyata rotinya tersebut dia berikan kepada orang miskin, kemudian dia berpuasa. Dia lakukan itu selama 40 tahun.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ خَبِئٌ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ
“Siapa di antara kalian yang sanggup untuk mempunyai amalan shalih yang tersembunyi, maka lakukanlah.” (Al-Hadits, as-shahihah no 2313).
Ini pelajaran dari Ramadhan yang penuh dengan hikmah.
Yang ketiga, Ramadhan penuh dengan hikmah, memberikan pelajaran kepada kita agar senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dengan lapar, akhirnya kita tahu bagaimana enaknya makan.
Karena orang bisa bersyukur saat mengenai nikmat dan Allah di dalam ayat puasa telah memberikan isyarat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّـهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hendaknya kalian menyempurnakan bilangan puasa dan bertakbir agar kalian bersyukur.” (QS. Al-Baqarah[2]: 185)
Baca Juga: Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 H 2022 34 Provinsi Seluruh Indonesia Terlengkap, Terupdate Cek Disini
Puasa Ramadhan hikmahnya adalah mendidik kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin bersyukur, maka semakin ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang keempat, hikmah dari bulan Ramadhan adalah mendidik kita agar bersabar saat mendapatkan musibah yang kurang nyaman, yang buruk menurut kita.
Saat lapar, saat haus, bersabarlah. Makanya pahala tanpa batas, karena di dalam puasa terdapat tiga kesabaran; sabar saat mengerjakan ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi takdir yang buruk berupa lapar dan haus.