Ide Teks Ceramah Singkat Tema 'Menanti Bulan Ramadhan 2022' Terbaru Hari Ini

- 31 Maret 2022, 20:30 WIB
Teks kultum subuh singkat bulan Ramadhan 2022 oleh Rektor UNIDA Gontor.
Teks kultum subuh singkat bulan Ramadhan 2022 oleh Rektor UNIDA Gontor. /Pixabay.com/john1cse

Portal Pati - Berikut teks ceramah singkat tema 'Menyambut Bulan Ramadhan 2022' terbaru.

Saat ini sudah memasuki hari terakhir di bulan Syaban, menandakan bulan suci Ramadhan yang dirindukan umat muslim segera datang.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Sebagai umat muslim patut untuk menyambut datangnya bulan ini dengan kegembiraan.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Puasa - Bimbo: Puasa Puasa Sebulan Penuh Puasa, Lagu Religi Populer Paling Banyak Dicari!

Pada bulan Ramadhan, biasanya akan banyak kegiatan yang mengumpulkan jamaah, salah satunya diisi ceramah.

Menjelang bulan Ramadhan 2022 tahun ini, berikut teks ceramah singkat tema 'Menyambut Bulan Ramadhan 2022'.

Teks ceramah ini disampaikan oleh Al-Ustadz KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Yang bisa menjadi referensi ceramah di bulan Ramadhan.

Baca Juga: 1 Ramadhan 1443 H Kapan? Sidang Isbat 2022 Kapan? Jadwal Penentuan Awal Puasa 2022 NU, Pemerintah, Muhammdiyah

Seperti dikutip dari laman Unida Gontor, berikut teks ceramah untuk menyambut bulan Ramadhan 2022 terbaru.

Ceramah Bulan Ramadhan

Dalam kesempatan kali ini, saya akan berbicara tentang imsak, tentang menahan diri, yang merupakan salah satu sisi dari Puasa di Bulan Ramadhan.

Kalau manusia ini, mengaktifkan imsak-nya dalam kehidupan, tidak akan ada perkelahian, tidak ada orang yang sombong maupun kecil hati.

Baca Juga: Jangan Salah Paham, Apa Arti Marhaban? Ustadz Adi Hidayat: Bukan Selamat Datang, Berikut Keterangan UAH

Orang menjadi takut, menjadi minder, karena manusia banyak yang tidak mau melakukan “imsak”.

Mari kita telaah ayat al-quran yang berbicara tentang penciptaan manusia:


“وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ” (30)

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” ِِQS Al-Baqarah: 30

Baca Juga: Doa Ketika Melihat Hilal yang Pernah Diajarkan Rasulullah SAW, Ulasan Lengkap Terbaru Ustadz Adi Hidayat

Jadi, Allah sudah tahu bahwasannya nanti dunia ini perlu ada khalifah. Ya khalifah itu adalah manusia. Yang menjadi pemimpin yang memakmurkan kehidupan ini.

Malaikat berkata, “Kurang apa pengabdian kami, kurang apa puja-puji kami, Ya Allah… Nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, mengapa harus ada khalifah lagi?”

Allah mempertegas, innii a’lamau maa laa ta’lamuun. Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 1443 H Daerah Aceh Selama 30 Hari Penuh Mulai Tanggal 2 April Sampai Selesai

Perbedaan antara manusia dan ciptaan lainnya
Ada perbedaan antara manusia dengan hewan, dengan tumbuh-tumbuhan, dengan alam semesta; langit, bumi, laut, sungai, danau. Ada perbedaan. “Kamu tidak tahu, wahai malaikat.”

Di mana perbedaannya? Wa allamal aadama asmaa’a kullaha. Ini makhluk yang bisa diajar. Sedangkan malaikat tidak diajar. Malaikat itu ya’maluuna ma yu’maruun, menjalankan apa yang diperintahkan.

Namun manusia berbeda.

Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 2022 Kapan? Ini Jadwal Puasa Resmi Dari Muhammadiyah dan NU Cek Disini

Orang-orang yang sombong, pinter, kaya, sering kali takabbur dengan kelebihannya. Padahal mereka memiliki kekurangan.

Orang yang memiliki harta, tahta, berita, senjata, kereta, dan ta ta lainnya, sombong. Seakan itu yang membuat mereka jaya. Tidak. Tidak.

Manusia itu dibuat lemah. Dan malaikat tahu itu.

Baca Juga: Hukum Pacaran di Bulan Ramadhan Boleh Tidak? Puasa Sah atau Tidak? Kata Ustadz Abdul Somad: Udah Putusin Aja

Waktu melihat penciptaan manusia, malaikat tahu bahwa ini adalah mahluk yang tidak betah dengan ujian; khalqun la yatamaalak.

Namun akhirnya malaikat menyerah, dengan menyadari bahwa ia tidak mengetahui apa yang Allah mengetahui.

Lalu malaikat diminta menonton betapa keunggulan manusia, bisa diuji dan lulus dalam ujian.

Baca Juga: JANGAN SALAH NIAT! Doa Berbuka Puasa Ini Sesuai Hadist Shahih Rasulullah SAW, Kata Ustadz Khalid Basalamah

Malaikat diminta untuk sujud
Lalu malaikat diminta untuk sujud. Wa idz qulnaa lil malaaikatisjuduu liaadama fasajaduu, Malaikat taat, nurut, tahu diri. Malaikat tahu diri bahwa derajatnya lebih rendah dari manusia.

Celakanya, banyak manusia yang tidak tahu diri, akhirnya ia tidak mau merendah diri. Disuruh sujud, tidak mau. Disuruh nurut, tidak mau. Itu penyakit iblis. Fasajaduu illa ibliis.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Puasa - Bimbo: Puasa Puasa Sebulan Penuh Puasa, Lagu Religi Populer Paling Banyak Dicari!

Apa sebabnya iblis tidak mau sujud? Abaa wastakbara.

Seolah iblis mengatakan “Apa? Sorry deh. Saya kok disuruh sujud.” Iblis berkata Khalaqtanii min naariin, wa khalaqtahu min tiin. “Saya kan diciptakan dari api, sedangkan manusia dari tanah”

Maka, takabbur dan abaa ini termasuk sifat-sifat orang Kafir.

Ketakabburan orang kafir itu apa? Dia tidak mengakui ketuhanan Allah SWT. Dia dibuat hidup, dikasih nyawa, tapi tidak mengakui.

Maka, kalau ada orang ber-takabbur, maka dia orang yang terkena penyakit iblis.***

Editor: Mohammad Zaenul Fikron

Sumber: Unida Gontor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah