أيُّ الناسِ أعظمُ حقاً على المرأةِ؟ قال: زوجُها، قالتْ: فقلتُ على الرجلِ؟ قالَ: أُمه
“Siapakah orang yang paling besar haknya atas seorang wanita? Nabi ﷺ menjawab, ”Suaminya.” ‘Aisyah berkata, ”Aku bertanya lagi, bila atas laki-laki?” Nabi ﷺ menjawab, ”Ibunya.”
Hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu
Imam Al Bukhari meriwayatkan di dalam kitab Al Adab Al Mufrad dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, bahwa dia melihat Abdullah bin Umar dan seorang pria dari Yaman sedang Thawaf di Ka’bah. Pria tersebut berthawaf sambil menggendong ibunya. Pria tersebut berkata,
إِنِّي لَهَا بَعِيرُهَا الْمُذَلَّلُ
إِنْ أُذْعِرَتْ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرِ
ثُمَّ قَالَ: يَا ابْنَ عُمَرَ، أَتَرَانِي جَزَيْتُهَا؟
Sungguh aku adalah unta tunggangannya yang jinak
Bila hewan tunggangannya yang lain kabur maka aku tidak akan kabur
Setelah itu orang Yaman itu bertanya kepada Ibnu Umar, ”Wahai Ibnu Umar, apakah menurutmu aku sudah membalasnya?” Ibnu Umar menjawab,
لَا، وَلَا بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ