Tata Cara Shalat Gerhana Matahari atau Bulan dan Amalan-Amalannya

- 28 Maret 2024, 17:38 WIB
Ilustrasi- Foto kolase fenomena gerhana bulan total terlihat di Kubah Masjid Agung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat/ANTARA foto/Adeng Bustomi/
Ilustrasi- Foto kolase fenomena gerhana bulan total terlihat di Kubah Masjid Agung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat/ANTARA foto/Adeng Bustomi/ /

Portal Pati - Gerhana merupakan salah satu fenomena alam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerhana dimaknai sebagai bulan (matahari) gelap sebagian atau seluruhnya dilihat dari bumi.

Dalam Islam sendiri terdapat amalan-amalan yang dianjurkan ketika terjadi gerhana.

Salah satunya adalah mendirikan shalat.

Secara umum, tata cara shalat gerhana tidak jauh berbeda dengan shalat wajib ataupun sunnah lainnya.

Hanya saja, niat yang dilafalkan berbeda. Adapun, jumlah rakaat dari shalat gerhana adalah 2 rakaat.

 

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Tata cara shalat gerhana bulan dimulai dengan takbiratul ihram sampai salam. Melansir dari laman jateng.kemenag.go.id, berikut tata cara shalat gerhana bulan.

الصلاة جامعة رحمكم الله

  • Berniat di dalam hati. Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ (Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).
  • Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
  • Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
  • Ruku’
  • Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
  • Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
  • Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
  • Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
  • Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
    Salam.

Setelah itu imam/Khotib menyampaikan khutbah sebanyak 2 khutbah (seperti khutbanhya shalat iedul fithri/ideul Adha) kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.

Halaman:

Editor: Ahmad Fitrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x