Apakah Boleh Orang Islam Merayakan Tahun Baru Islam? Ini Hukum Merayakan Tahun Baru Islam dengan Meriah

- 30 Juni 2024, 07:55 WIB
Kembang api meletus di langit Ciamis pada malam tahun baru 2024.
Kembang api meletus di langit Ciamis pada malam tahun baru 2024. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso/

Amalan Awal Tahun Baru Islam

Mengutip pada sumber yang sama, ada banyak amalan yang bisa ditunaikan saat awal tahun baru Islam. Berikut ini amalan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk menyambut 1 Muharam.

1. Puasa Sunah Muharam

Umat Islam yang mengerjakan puasa satu hari ketika bulan Muharam pahalanya senilai 30 hari berpuasa. Pernyataan tersebut sebagaimana hadis berikut ini.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'. (HR at-Thabarani).

2. Membaca Doa Awal Tahun

Melantunkan doa awal tahun dengan harapan agar Allah SWT memberi anugerah rahmat, kesehatan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, dan berbagai kebaikan lainnya.

Doa awal tahun dibaca sebanyak tiga kali. Adapun bunyi lafal doa awal tahun sebagai berikut.

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Halaman:

Editor: Rahayu Tri Agustina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah