Menikah di Bulan Muharram atau Suro Disebut Bisa Bikin Rumah Tangga Naas? Buya Yahya Beri Jawaban

- 30 Juni 2024, 17:50 WIB
Ilustrasi menikah.
Ilustrasi menikah. /Pixabay/Pexels/

PORTAL PATI - Benarkah menikah di bulan Muharram atau bulan Suro bisa membuat rumah tangga naas?

Buya Yahya menjelaskan bahwa menikah di bulan Muharram itu tidak dapat serta-merta menyebabkan rumah tangga hancur.

Begitu pula mengatakan bahwa bulan tersebut adalah bulan naas, sehingga tidak boleh mengadakan pernikahan, karena hal itu merupakan bentuk suudzon.

Baca Juga: Bikin Merinding! Inilah 6 Mitos Malam 1 Suro yang Diyakini di Tradisi Jawa, Salah Satunya Tapa Bisu

"Itu adalah suudzon kepada Allah, mengatakan hari naas," ujar Buya Yahya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Buya Yahya dalam salah satu video yang dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah Tv.

Menurut Buya Yahya, seorang muslim tidak boleh mengatakan bahwa suatu hari adalah hari malapetaka, hari sial, hari jelek, atau hari naas.

Baca Juga: Kepribadian Bayi yang Lahir Pada Malam 1 Suro, Ternyata Banyak Keistimewaannya

Terutama menyebut hari-hari yang ada di dalam bulan Muharram seperti itu.

Pasalnya, bulan Muharram adalah bulan yang istimewa karena pada bulan ini Rasulullah SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Selain itu, di bulan Muharram ini Allah SWT juga mengharamkan seorang muslim untuk melakukan peperangan dan merupakan bulan yang penuh rahmat.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Manfaat dan Efek Samping Mengkonsumsi Susu Kedelai

Adapun sebagian masyarakat Jawa, terutama di Jawa Timur menyebut bulan Muharram atau bulan Suro adalah bulan petaka, maka hal itu tidaklah benar.

Jika ada seseorang yang menikah di bulan tersebut, maka menurut masyarakat di sebagian wilayah Jawa Timur, rumah tangga yang dijalaninya akan naas.

"Di Jawa Timur ada Muharram, Suro. Suro itu bukan malapetaka, kebalikannya, bulan penuh rahmat," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya berkata bahwa bulan dan hari itu semuanya adalah baik, tidak ada yang namanya bulan naas atau bulan jelek.

Baca Juga: Malam Satu Suro: Simak Pengertian, Misteri, Pantangan, Tradisi dan Kepercayaan yang Tersebar di Masyarakat

Hari buruk hanya terjadi satu kali, yaitu saat seseorang bermaksiat kepada Allah SWT.

"Hari Allah itu semuanya baik. Hari jelek itu hanya satu. Waktu Anda bermaksiat kepada Allah itu hari jelek," ungkapnya.

Jadi, kesimpulannya adalah menikah di bulan tersebut adalah baik karena bukan maksiat, malah menjadi suatu bentuk ibadah.

"Menikah hari baik atau tidak? Menikah (adalah) hari baik. Syukuran," ujar Buya Yahya.***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah