Portal Pati - Ada beberapa alasan mengapa rumah sakit di Mekkah Saudi Arabia sepi oleh pasien berobat jalan maupun rawat inap.
Di Negara lain, banyak rumah sakit yang penuh dengan pasien, apalagi kala virus Corona menyerang, hampir semua rumah sakit seluruh dunia penuh dengan pasien.
Rumah sakit di Negara Mekkah Saudi Arabia berbeda dengan rumah sakit di Negara lain, disana banyak rumah sakit yang sepi oleh pasien.
Tidak banyak orang yang tahu mengenai informasi bahwa rumah sakit di Mekkah Saudi Arabia pada sepi oleh pasien.
Baca Juga: Bikin Suami Senang! Cukup 3 Lembar Daun Pandan Bisa Buat Miss V Wangi, Simak Caranya
Seperti rumah sakit pada umumnya, mungkin sering kali anda temui rumah sakit di Negara Indonesia pasti rame dan tidak pernah sepi.
Di Mekkah Saudi Arabia rumah-rumah sakit sangat sepi oleh pasien, bahkan disaat merajalelanya wabah pandemi corona virus di semua Negara.
Contoh saja di Negara Indonesia, di Negara Indonesia rumah sakit penuh dengan pasien Corona, sampai ada beberapa rumah sakit yang menolak pasien karena penuh.
bukan hanya itu, Aqidah dan Syariatnya Islam di Indonesia juga berbeda dengan dengan di Negara Mekkah Saudi Arabia.
Tidak sedikit rumah sakit di Mekkah Saudi Arabia yang sepi oleh pasien, hal ini bukan karena penduduknya tidak ada sakit.
Namun, penduduk di Mekkah Saudi Arabia jika mengalami sakit, tidak langsung lari ke rumah sakit, ini bedanya dengan di Indonesia.
Penduduk di Mekkah Saudi Arabia punya cara untuk mengatasi penyakitnya sendiri secara Islam.
Kali ini kami sudah siapkan rangkuman informasi mengenai rahasia mengapa di Mekkah rumah sakit sangat sepi oleh pasien.
Jarang sekali pasien yang datang ke rumah sakit, baik untuk berobat jalan apalagi rawat inap.
Berikut kami ceritakan mengapa banya rumah sakit di Mekkah Saudi Arabia Sepi oleh pasien.
Ketika itu ada seorang dokter yang membuka klinik di Tanah Suci (Makkah Al-Mukarramah).
Setelah kurang lebih 6 bulan berpraktek tidak ada seorang pasien pun yang datang untuk berobat.
Baca Juga: Primbon: Tafsir Mimpi Ibu Meninggal Menurut Primbon Jawa Apakah Pertanda Baik Atau Buruk?
Sehingga hal ini membuat dia merasa heran dengan kejadian ini, dia pun bertanya-tanya dihati, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?
Kemudian dia melakukan penelitian terhadap kejadian ini, hal ini membuat dia penasaran.
Karena rasa kepenasarannya dengan kondisi itu, akhirnya dia mencoba mencari jawabannya dengan berkeliling di sekitar tempat praktek.
Selain berkeliling, dia juga bertanya kepada beberapa masyarakat di sekitar klinik tempat prakteknya.
Sehingga pada akhirnya dia mendapatkan jawabannya dari salah seorang Muslim di sana.
Berikut jawaban salah seorang muslim di Mekkah Saudi Arabia yang membuat dia tercengag.
“APABILA KAMI MENGALAMI SAKIT
Ikhtiar pertama yang kami lakukan adalah, shalat dua rakaat dan memohon kesehatan kepada Allah.
Kami percaya akan sembuh dengan izin dan kasih sayang Allah SWT. Jika belum sembuh.
Ikhtiar ke-dua yang kami lakukan yaitu dengan membaca Al-Fatihah dan surah-surah lainnya, lalu tiupkan pada segelas air dan minum.
Sebelumnya bisa anda tambah dengan amalan do’a tambahan lainnya, jika badan panas maka kami perbanyak baca Shalawat (karena Shalawat sebagai penyejuk).
Jika Badan Dingin maka kami perbanyak baca Ayat Kursi. Jika sakit yang terlihat maka kami bacakan Surah Al-Fatihah sambil mengusap usap di bagian yg sakit.
Baca Juga: Jenis Ikan yang Digunakan Untuk Terapi Ikan? Kenapa Harus Khusus, Berikut Penjelasan Selengkapnya
Jika sakitnya tak terlihat, sakit dalam maka kami perbanyak bacaan Surrah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas (sebagai penolak sihir).
Dan Alhamdulillaah dengan ijin Allah SWT kami akan sehat, hal ini Ruqyah yang sering masyarakat muslim lakukan untuk diri sendiri.
Jikalau belum sehat juga, kami akan lakukan ikhtiar yg ke-tiga.
Ikhtiar ke-tiga yang kami lakukan yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan dan dijadikan jalan penyembuh sakit. Insyaa Allah akan sembuh.
Kalaupun tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yang ke-empat.
Ikhtiar ke-empat yang kami lakukan yaitu dengan perbanyak Istighfar untuk bertaubat.
Karena, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa-dosa kita”.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi Ibu Meninggal Menurut Islam? Apakah Tanda Bahwa Kamu Belum Bahagiakan Orang Tua?
Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan Ikhtiar ke-lima, yaitu minum Madu dan Habbatussauda.
Jika seandainya saja kami belum disembuhkan, maka kami akan melakukan ikhtiar yang ke-enam.
Ikhtiar ke-enam yang kami lakukan yaitu dengan mengambil makanan herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain.
Hal ini seperti disebutkan dalam Al-Quran. Dan, Alhamdulillah. “Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah”.
Namun jika semua usaha serta upaya dari mulai satu sampai ke enam sudah dilakukan akan tetapi jika masih belum sembuh.
Barulah kami akan menempuh upaya akhir Ikhtiar ke-tujuh, yaitu pergi ke dokter, itupun dokter yang shaleh.
Dan insyaa Allah setelah melakukan beberapa tahapan tersebut, kami percaya akan diberi kesembuhan dari Allah. SWT.
Baca Juga: Deretan Ponsel Pintar 5G dari Oppo yang Bisa Dibeli di Indonesia, Berikut Spesifikasi dan Harganya!
Demikian penjelasan si warga masyarakat dengan panjang lebar hingga membuat sang dokter terdiam takjub dengan segala penjelasannya.
Berikut adalah rangkuman informasi cerita mengenai mengapa rumah sakit di Mekkah Saudi Arabia sepi oleh pasien.
Semoga informasi yang kami sampaikan ini, bisa memberikan manfaat kepada kita semua.***