Daftar 5 Mega Proyek yang Gagal Meskipun Telah Menghabiskan Dana Fantastis, Mulai Kota Hingga Fasilitas Umum

- 16 Agustus 2022, 17:25 WIB
Ilustrasi bangunan mangkrak.
Ilustrasi bangunan mangkrak. /Pixabay/luetho/

PORTAL PATI - Dari waktu ke waktu hampir semua negara tak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur.

Berbicara tentang pembangunan infrastruktur akan selalu ada kaitannya dengan istilah megaproyek.

Seperti yang kita ketahui megaproyek pastinya selalu menghabiskan dana yang super fantastis.

Baca Juga: Tolak Intimidasi Karyawan, Alfamart Tunjuk Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Kasus Video Viral Wanita Curi Coklat

Contoh dari megaproyek itu sendiri seperti pembangunan ibukota jalan tol jalur kereta cepat dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di berbagai penjuru dunia ternyata terdapat beberapa mega proyek yang gagal untuk dimanfaatkan dengan baik alias tidak berguna.

1. Ibu Kota Devida Myanmar

Sejak militer junta berhasil menguasai Myanmar pada tahun 1990-an, pemerintah Myanmar secara diam-diam membangun ibukota baru.

Pada tahun 2006 kota ini resmi menjadi Ibukota Myanmar hingga saat ini nama deviden sendiri mempunyai arti tempat huni Raja.

Baca Juga: Jelang Peringatan HUT RI Ke-77 17 Agustus 2022, Ini Sejarah Perjalanan Lagu Indonesia Raya Karya WR Supratman

Alasan pemindahan ibukota ini sebenarnya tidak begitu jelas hingga terdapat spekulasi bahwa ibukota lama Myanmar Yangon sangat rentan terhadap serangan dari Jalur laut sehingga para pemerintahan militer memutuskan untuk membangun kota baru di tengah negara Myanmar.

Namun sayangnya meski memiliki fasilitas yang lengkap seperti pusat perbelanjaan, lapangan golf, ratusan Hotel, hingga tempat wisata, kota ini ternyata selalu sepi pengunjung.

Hal tersebut tak lepas dari sedikitnya populasi di kota ini yang kurang dari satu juta jiwa.

Salah satu hal yang menjadi alasan mengapa masyarakat Myanmar enggan pindah ke kota ini ialah kurangnya lapangan pekerjaan hingga pendidikan yang bagus sehingga aktivitas ekonomi yang masih sepi.

Baca Juga: Pati Gelar Event Sport Tourism Pati Run 2022, Momen Bupati Haryanto Olahraga dan Berbaur Bersama Masyarakat

2. Tempat pembuangan limbah nuklir Amerika Serikat

Pada akhir abad ke-20 banyak negara yang sedang mengembangkan tenaga nuklir ya termasuk Amerika Serikat diantaranya tapi seperti yang kita ketahui bahwa limbah nuklir sangat berbahaya bagi manusia.

Oleh karena itu terdapat nuklir waste yang mendorong penyimpanan limbah nuklir ke tempat yang lebih aman.

Proyek pembuangan limbah nuklir gunung Yaka merupakan dampak dari adanya amandemen nuklir Wars x pada tahun 1987.

Pemerintah Amerika Serikat kala itu membangun salah satu pembuangan limbah nuklir di sekitar Gunung pada tahun 2002.

Sayangnya proyek ini dapat mencemari air yang mengalir ke limbah amargosa alhasil di bawah kepemimpinan Barack Obama pemerintah pusat Amerika Serikat menghentikan pendanaan proyek ini padahal pembangunan proyek telah menghabiskan dana sangat besar.

Baca Juga: Muncul Spoiler All New Pajero Sport 2023, Mengadopsi Sistem Hybrid Ala Mobil Masa Depan 'Final Edition Pajero'

3. Bandara internasional Ciudad real Spanyol

Pada tahun 2009 negara Spanyol sempat membuka bandara internasional baru yang bernama bandara ciudad real.

Menariknya proyek ini menghabiskan dana yang fantastis mencapai 1,1 milyar euro atau setara 17,6 Triliun Rupiah.

Sayangnya bandara ini hanya bertahan selama tiga tahun karena pihak manajemen mengatakan perusahaan telah bangkrut pada tahun 2012.

Bandara ini pada awalnya direncanakan dibangun untuk menampung 2 juta penumpang setiap tahunnya tapi melihat kondisi bandara yang tidak strategis karena tidak berdekatan dengan destinasi wisata maupun kota besar membuatnya sepi pengunjung.

Akhirnya bandara ini berhasil dilelang pada tahun 2019 dengan harga yang murah yaitu 10.000 Euro atau setara 160 milyar rupiah.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 SR Guncang Perairan Jepara, Warga Tak Merasakan Getaran, Tak Berpotensi Terjadi Tsunami

4. Interstate X3 Hawaii Amerika Serikat

Interstate X3 merupakan jalur Pantura yang ada di Pulau Oahu Hawaii Amerika Serikat yang dibangun pada tahun 1980an.

Panjang dari Jalan Pantura ini mencapai 24,66 kilometer yang membentang dari PHB menuju pangkalan Angkatan Laut Kaneohe.

Walau pembangunan jalan ini cukup cepat tapi baru bisa dibuka pada tahun 1997.

Biaya dalam pengerjaan jalan mencapai 1,3 Milyar Dollar Amerika atau setara dengan 18,5 Triliun Rupiah.

sayangnya pembangunan Jalan ini tidak terlalu diminati oleh masyarakat di pulau tersebut karena lintasan jalannya tidak melewati kota.

Baca Juga: Bupati Pati Haryanto Dilantik Menjadi Ketua IPHI Pati, Bupati: IPHI Pati Berkomitmen Menjadi Mitra Pemerintah

5. Honolulu the forest i-city Malaysia

Kota ini dibangun sejak tahun 2006 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2035 dengan menghabiskan dana sebesar 100 Milyar Dollar Amerika atau setara 1,6 kuadriliun rupiah.

Secara konsep kota ini sangat bagus dalam menerapkan teknologi dan energi ramah lingkungan mengingat Para pengembang forest i-city kebanyakan dari Tiongkok.

Para masyarakat Tiongkok diberikan kesempatan lebih mudah untuk membeli properti di kota tersebut pada tahun 2009 80% pemilik properti di kota berasal dari negara Tiongkok.

Penduduk asli Malaysia sendiri tidak mampu di properti di kota ini Karena harganya yang sangat mahal alhasil jalan-jalan di kota tersebut kebanyakan berbahasa Mandarin setelah itu terjadi protes besar-besaran dari penduduk asli Malaysia dan menuduh adanya proyek ini sebagai penjajahan modern.

Alhasil Perdana Menteri Malaysia kala itu Mahathir Muhammad melarang warga negara asing memiliki properti diversity yang tentunya ada banyak faktor mengapa hal tersebut bisa terjadi.***

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah