Inovasi Sembilan Mahasiswa UI Rancang Pesawat Auto Pilot Berteknologi Microsoft

- 22 Januari 2022, 14:56 WIB
Inovasi Sembilan Mahasiswa UI Rancang Pesawat Auto Pilot Berteknologi Microsoft
Inovasi Sembilan Mahasiswa UI Rancang Pesawat Auto Pilot Berteknologi Microsoft /Pixabay/holgi/
 
 
Portal Pati - Sembilan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) merancang pesawat dengan teknologi auto pilot atau tanpa awak dengan teknologi dari Microsoft.
 
Sembilan mahasiswa tersebut adalah Luthfi Aldianta, Adam Ilham Maulana, Anindya Samiya Artanti, Daniel Martua Matthew Simatupang, Muhammad Luqman Sugiyono, Muhammad Rizky Millennianno, Pramudita Bintang Al Hakam, Raditya Aryaputra, dan Shang Welly Chin.
 
Dikutip dari Antara News pada 21 Januari 2022, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI yang menghabiskan beberapa bulan pada 2021 untuk merancang pesawat auto pilot.
 
 
Pesawat auto pilot atau tanpa awak tersebut memiliki fungsi untuk memetakan area, penurunan muatan, dan dapa digunakan untuk mengumpulkan informasi data untuk berbagai industri.
 
“Kami berasal dari latar belakang yang berbeda. Beberapa dari kami belajar teknik mesin, industri, dan elektro, sementara yang lainnya belajar matematika dan fisika. Tapi kami memiliki ketertarikan yang sama di industri robotik, terutama penerbangan," tutur Kapten tim, Luthfi Aldianta.
 
"Dengan komunitas robotik yang dibentuk alumni UI beberapa tahun lalu, kami merasa ini adalah tempat yang tepat bagi kami untuk mengembangkan keterampilan kami di bidang yang kami minati. Selain itu, industri UAV masih memiliki ruang pengembangan dan potensi yang besar. Bidang ini memberikan peluang yang luas bagi kami untuk menghadirkan terobosan-terobosan teknologi baru yang dapat membantu masyarakat Indonesia secara luas,” lanjutnya.
 
 
Pesawat tanpa awak yang dirancang Autonomous Unmanned Aerial Vehicle Universitas Indonesia (AUAV UI).
 
Pada gelarannya di 2021, Teknofest membuka lebih dari 30 kategori, termasuk transportasi pintar, kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan, serta UAV. 
 
Kompetisi di kategori UAV dibagi lagi menjadi dua divisi: sayap tetap (fixed wing) dan sayap putar (rotary wing).
 
Kompetisi UAV sayap tetap merujuk pada pesawat biasa, sedangkan kompetisi UAV sayap putar untuk helikopter.
 
 
"Kami mengikuti divisi sayap tetap dan kompetisinya dibagi menjadi tiga tahap. Yang pertama adalah evaluasi desain konseptual dan yang kedua adalah ketika kami harus menyerahkan laporan desain rinci serta video penerbangan. Dua tahap pertama dilakukan di negara asal, dan kami mencatatkan hasil yang luar biasa. Berkat itu, kami melangkah ke tahap terakhir: minggu kompetisi pada 13-18 September 2021 di Bursa, Turki,” tutur Luthfi.
 
Tim AUAV UI berhasil lolos ke babak final dan termasuk dalam 50 tim lainnya yang maju lalu pergi ke Turki.
 
Ada beberapa area yang dipertimbangkan untuk UAV yaitu pengembangan dari desain, manufaktur, kelistrikan, hingga pemrograman.
 
 
Teknologi dapat membantu manusia untuk memecahkan berbagai situsasi, teknologi tercipta akibat keingintahuan manusia yang ingin memudahkan segala aktivitasnya.
 
Untuk prepare dalam mengerjakan pesawat, tim tersebut menggunakan Microsoft Excel.
 
"Sifat universal Excel sangat membantu kami untuk dengan mudah menghitung dan membandingkan berbagai parameter desain, seperti pilihan bahan dan teknik pembuatan. Oleh karena itu, kami dapat mempersempit pilihan kami dan memilih bahan serta teknik yang paling cocok untuk membuat kendaraan yang ringan tanpa mengurangi kecepatan,” tutur Penanggung jawab Mekanik, Muhammad Luqman Sugiyono.
 
 
Beri semangat kepada mahasiswa UI untuk memajukan teknologi UAV, dukung dan doakan semoga mereka memenangkan kompetisi AUAV di Turki.
 
Demikian informasi sembilan mahasiswa UI yang rancang pesawat auto pilot berteknologi Microsoft, semoga bermanfaat.***

Editor: Ahmad Fitrianto

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah