Portal Pati - Berikut ini akan disajikan Kumpulan puisi untuk hari Raya Idul Adha 2022, yang akan segera tiba, menyentuh hati dan unik untuk puisi Idul Adha 1443 H.
Simak selengkapnya tentang Kumpulan puisi untuk hari Raya Idul Adha 2022, yang akan segera tiba, menyentuh hati dan unik untuk puisi Idul Adha 1443 H dalam artikel ini.
Telah dilansir dari lam gurupenyemangat.com, pada 22 Juni 2022, berikut Kumpulan puisi untuk hari Raya Idul Adha 2022, yang akan segera tiba, menyentuh hati dan unik untuk puisi Idul Adha 1443 H.
Baca Juga: Tetap Bertani Meski Dilanda Invasi, Dapatkah Petani Ukraina Menanam Tanaman Ditengah Perang?
Alhamdulillah, bersyukur kita atas nikmat Allah sehingga bisa kembali hadir dan saling menyapa di hari Kemenangan Idul Adha 1443 H.
Hari Idul Qurban ini jatuh pada Juli 2022, yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Sekali lagi mari kita ucapkan Alhamdulillah.
Biarpun suasananya masih pandemi bahkan semakin menjadi-jadi, kita semua harus kuat, harus tegar.
Serta jangan pernah patah arang untuk berjuang mengusir virus corona dari Bumi Indonesia tercinta.
Lebih dari itu, semoga momentum Ibadah Qurban hari ini tidak mengurangi semangat dan ketulusan kita semua dalam berbagi rezeki dan kenikmatan.
Serta yang lebih khusus, menghadirkan beberapa bait puisi Idul Adha 1443 H tahun 2022 yang singkat dan menyentuh hati.
Puisi Idul Adha Menyentuh Hati
1. Catatan Rindu di Hari Kemenangan
Senja sore ini tampak manis. Mendung tak lagi bergemuruh. Malah awan merah yang menghampiri tiap-tiap sudut pandangku.
Ya Rabb, pemandangan ini begitu indah!
Gema takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil kembali membuatku rindu.
Aku rindu untuk kembali memperbanyak sujud kepada-Mu.
Beratus hari ini, barangkali lidahku kelu.
Terlalu banyak mengucap keluh. Terlalu sedikit melambungkan syukur.
Berdoa kepada-Mu sesejuk embun pagi.
Rasanya begitu banyak menautkan catatan rindu di hari kemenangan.
Aku dan teman-teman kembali menang untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Lionel Messi Jawab Tantangan Kylian Mbappe, Argentina dan Brazil Bukan Tim Remeh
Rindu ini menang, dan semoga keikhlasan semakin tertinggikan.
Idul Adha dan diri kita yang penuh pengorbanan.
Kuharap hati ini semakin tegar dan bersemayam manis di sebalik kerendahan hati.
2. Maafkan Aku Setulus Hati
Laksana tumpukan pasir di pinggir pantai.
Ternyata dosa-dosaku bisa jadi lebih dari itu. Padahal belum genap caturwulan.
Ketika takbir berkumandang, aku malu kepada rembulan.
Cahaya redup yang menerangi malam membuatku ingat akan banyaknya kesalahan.
Kepada diriku sendiri, kepadamu, kepada mereka semua.
Aku sering kali lupa kepada langit hingga selalu berbahagia membasuh keringat di atas tanah.
Baca Juga: Terbaru 10 Link twibbon Hari Ulang Tahun DKI Jakarta Ke - 495, Rayakan HUT Saat Pandemi
Ya Allah, aku sedih.
Lantunan tahmid dan tasbih menggetarkan imanku. Aku banyak salah. Kembali hina.
Di hari yang begitu indah ini, maafkan aku setulus hati.
Bukan hanya untuk hari ini tapi juga kemudian.
3. Idul Adha dan Sepi
Hari ini masih sepi, kah?
Kulihat jalanan ternyata masih basah
Kulihat langit ternyata masih mendung
Kulihat warung ternyata masih buka
Ke mana orang-orang?
Baca Juga: Hewan Ternak Terserang PMK, Berikut Resep Jamu Ternak Alternatif dari Peternak Senior DIY
Sudahkah mereka mengambil kupon kurban?
Pada sudut yang berbeda ada banyak kambing, sapi, dan beberapa kerbau
Semuanya sehat
Gemuk
Bulunya lebat
Baca Juga: Giatkan Urban Farming, Pemuda Desa Winong Pati Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Anggur dan Biopori
Berdampingan dengan para hamba yang mempersembah
Insya Allah irama ketulusan bersenandung di dekat mereka
Tapi hari ini jalanan masih sepi?
Aduhai, pandemi
Idul Adha kali ini kami harus berjibaku mengusirmu
Baca Juga: Unik dan Lucu! Kumpulan Pantun Untuk Idul Adha 1443, Rayakan Hari Kemenangan dengan Penuh Suka Cita
Lantunan doa, keringat dan usaha tiada pernah patah
Ujian kita ternyata masih sama
Hanya gema takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil yang semarak
Sedangkan langkah kaki masih belum terdengar
Rasanya kita semakin kesepian
Pintu rumah saudara dan tetangga baru saja dicat
Duhai, pandemi
Jangan biarkan ia berkarat lalu lapuk
Pergilah!
Ya Rabb, izinkan kami berbahagia di Idul Adha
Mudah-mudahan negeri ini lebih bahagia
4. Ikhtiar Berkurban di Tengah Pandemi
Keringatku hari ini cukup banyak.
Terang membasahi dedaunan dan bedengan. Entahlah.
Tidak terlalu mahal untuk dihargai.
Baca Juga: Berikut 10 Link twibbon 22 Juni 2022, Hari Ulang Tahun DKI Jakarta ke 495
Tapi tulusnya tenaga ini mahal.
Tidak tergantikan. Bermula dari niat.
Berproses dengan perjuangan.
Dialah seorang petani yang berusaha untuk berkurban.
Panennya tahun ini jatuh. Benar-benar tidak untung.
Baca Juga: Ada Apa 24 Juni 2022? Jangan Sampai Terlewatkan Akan Terjadi Fenomena Langka Hanya 20 Tahun Sekali
Tapi Allah beri ia keteguhan hati. Ikhlasnya tertinggikan.
Relanya tiada tertandingi. Ia bisa berkurban di tengah pandemi.
Lalu, bagaimanakah denganku?
Lagi-lagi tahun ini kosong. Maafkan aku, Ya Rabb.
Niatku masih setengah. Ikhlasku belum genap separuh.
Aku harus berikhtiar lebih.
Agar esok hari tidak lagi sekadar merenungi kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
5. Tahun ini Lebaran Idul Adha di Tanah Rantau
Aduh, lagi-lagi gagal mudik!
Kesal
Mengapa senja itu hanya manis di kampung halaman
Apa lagi kalau si adik video call
Rumput-rumput di halaman pun menyapaku
Tapi di sini terus saja mendung
Bahkan kelelawar pun tak ada
Baca Juga: Ketentuan dalam Menunaikan Ibadah Kurban, Berikut Penejelasanya Menurut Haditst
Hanya ada kebisingan
Teriakan PPKM darurat
Pekikan minta sembako
Cara daftar bansos
Dan…
Kupon daging kurban
Beginilah aku di tanah rantau
Mendung ini jadi hangat ketika keluarga menelepon
Aku belum bisa pulang, Sayang
Idul Adha di rumah
Tidak banyak kue lebaran
Hanya ada setumpuk rinduku
Rindu untuk segera pulang
Memijakkan kaki di kampung halaman
Baca Juga: Ini Dia Jawaban dari Ada Apa dengan Tanggal 24 Juni 2022, Fenomena Langka yang Akan Terjadi
Demikian informasi tentang kumpulan Kumpulan puisi untuk hari Raya Idul Adha 2022, yang akan segera tiba, menyentuh hati dan unik untuk puisi Idul Adha 1443 H.***