Apa Arti Satriya Wirang dalam Hitungan Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Cek Disini

- 9 Januari 2022, 07:55 WIB
Apa Arti Satriya Wirang dalam Hitungan Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Cek Disini
Apa Arti Satriya Wirang dalam Hitungan Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Cek Disini /Abdul Rosyid/Portal Pati

Portal Pati - Dalam tradisi masyarakat Jawa, kebanyakan orang masih mempercayai bahwa kecocokan atau nasib kehidupan rumah tangga dipengaruhi oleh weton kelahiran masing-masing pasangan.

 

Sejak jaman dahulu orang Jawa telah mempunyai tradisi dan perhitungan yang khusus digunakan untuk meramalkan suatu perjodohan yang biasa disebut Primbon Jawa.

Kecocokan pasangan dapat dihitung dari weton kelahiran masing-masing lantaran weton mengandung watak dan nasib seseorang.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Malas Bersih-Bersih Rumah, Yuk Simak Apakah Kamu Termasuk Orangnya?

Namun jika hasil perhitungan weton kedua pasangan tidak ditemukan hasil yang baik, maka untuk meminimalkan kemungkinan buruk yang mungkin bisa terjadi, dilakukan ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus dan tertentu.

Hal tersebut dipercayai dapat menangkal kesialan di kemudian hari akibat ketidakcocokan weton pasangan.

Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, inilah cara menghitung weton jodoh dengan menggunakan pedoman Neptu atau nilai nama pasaran yang dibagi menjadi 7 bagian.

Baca Juga: 5 Pantangan Bagi Pedagang Menurut Primbon Jawa, Apabila Tidak Ingin Mendapat Kesialan Berdagang

Simak selengkapnya cara mengitung kecocokan pasangan berdasarkan weton dalam 7 bagian menurut Primbon Jawa.

Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Sisa Neptu

a) Tentukan hari kelahiran dan pasaran / weton masing-masing pasangan baik pria maupun wanita.

Tabel Neptu
Tabel Neptu

b) Tentukan neptu masing-masing, kemudian jumlahkan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Ashanty, Penyanyi Yang Positif Terpapar Covid-19 Varian Omicron

Misalnya, wanita lahir di hari Jumat dengan pasaran Kliwon, atau memiliki weton Jumat Kliwon.

Pria lahir di hari Senin dengan pasaran Kliwon, atau weton kelahirannya Senin Kliwon.

Maka Jumlah neptu wanita = 14 dan Pria jumlah neptunya 12. Jumlah neptu pria dan wanita adalah 28.

Cara menghitung weton jodoh selanjutnya dengan membagi keduanya dengan angka 7.

Sisa yang tidak habis dibagi 7 dijadikan pedoman dalam Primbon jodoh.

Namun misalnya 28 : 7 = 4. Karena tidak ada sisanya atau pas dibagi 7 maka bisa dikatakan sisanya adalah 7.

Baca Juga: Tanggal 9 Januari Memperingati Hari Apa? Ternyata Peristiwa Penting ini yang terjadi

Berikut ini hasil dan arti dari pembagian weton kedua pasangan.

Sisa 1. Wasesasegara yang artinya besar budinya,kaya dan besar wibawanya.

Sisa 2. Tunggaksemi yang artinya sedikit rezekinya

Sisa 3. Satriya Wibawa yang artinya dapat kemulyaan dan keluhuran tinggi.

Sisa 4. Sumur Sinaba yang artinya banyak orang datang untuk berguru.

Sisa 5. Satriya Wirang yang artinya sering susah,sering malu akibat tindakannya sendiri,dan suka di fitnah orang.

Dalam kitab primbon, untuk menolak hal tersebut bisa memotong ayam saat akan ijab kabul.

Sisa 6. Bumikepetak yang artinya hatinya gelap, kuat dalam bekerja, tahan menghadapi ujian dan rintangan.

Untuk menolak hal tersebut bisa mendem lemah/mengubur tanah saat akan ijab kabul pengantin.

Sisa 7. Lebu Ketiup Angin yang artinya sering mendapatkan kesusahan, apapun cita-cita tidak akan tercapai, sering pindah rumah.

Penolak bala yang bisa di lakukan dengan cara abul lemah/menabur debu saat akan ijab kabul pengantin.

Baca Juga: 5 Pantangan Bagi Pedagang Menurut Primbon Jawa, Apabila Tidak Ingin Mendapat Kesialan Berdagang

Dari penghitungan tersebut dapat diramalkan adanya beberapa kemungkinan yang mungkin bakal terjadi kelak jika Anda telah menjalin hubungan kekasih atau berumah tangga.

Naman perlu di ingat, semua ini adalah perhitungan manusia semata dan segalanya adalah kuasa Tuhan, gunakan sebagai hiburan dan referensi semata. Serahkan dan pasrahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Namun jika ada yang merasa bahwa weton jodoh pasangan kurang cocok berdasarkan perhitungan diatas, namun sangat yakin bahwa semua akan baik baik saja asalkan saling mengerti dan saling menerima, maka tidaklah menjadi masalah.***

 

Editor: Abdul Rosyid

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah