Jika Anak Ketiga Menikah dengan Anak Ketiga Tak Akan Langggeng, Benarkah? Mitos atau Fakta

- 21 Maret 2024, 21:32 WIB
Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok Kemenag

1. Bukan anak ketiga dengan anak ketiga, tapi anak pertama dengan ketiga

Pernikahan adalah ikatan yang suci. Tak heran jika banyak pasangan yang butuh banyak waktu hingga akhirnya naik ke pelaminan. Agar rumah tangga harmonis, tentu memilih pasangan hidup yang baik dan bertanggung jawab adalah suatu keharusan.

Saat merencanakan pernikahan, tentu persiapannya harus matang. List persiapan pernikahan pun menjadi pedoman yang harus diikuti. Jika kamu berdarah Jawa, maka tak heran dengan satu pantangan bernama “Jilu”.

Jilu adalah singkatan dari “Siji Karo Telu” yang mana dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “Satu dengan Tiga”. Bukan tanpa makna, “Jilu” mengacu kepada larangan bagi anak pertama untuk menikahi anak ketiga.

Percaya atau tidak, jika pantangan ini dilanggar, maka rumah tangga yang dijalani nantinya akan selalu diterpa masalah. Perbedaan karakter antara anak pertama dan anak ketiga yang kontras membuat rumah tangga sulit untuk langgeng. Bahkan, sulit untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

2. Larangan pernikahan adat Jawa antara anak pertama dengan anak pertama juga
Memiliki keluarga harmonis adalah dambaan banyak pasangan. Namun, pada eksekusinya, tak jarang kita temui pernikahan yang berujung perceraian.

Ada banyak penyebab mengapa rumah tangga tidak harmonis. Masyarakat Jawa mempercayai salah satu alasan mengapa rumah tangga tidak langgeng adalah karena pantangan menikah antara anak pertama dengan anak pertama juga yang dilanggar.

Jadi, tak hanya anak pertama dengan anak ketiga saja yang dilarang, namun juga dengan sesama anak pertama. Lebih lanjut, pantangan ini juga berlaku jika orang tua salah satu pihak juga merupakan anak pertama dalam keluarganya.

Adat Jawa mempercayai pernikahan seperti ini akan mendatangkan malapetaka dan kesialan. Sulit bagi kedua pasangan untuk menciptakan keluarga yang harmonis. So, jika keluarga Anda maupun si dia masih menganut kepercayaan Jawa yang kental, sebaiknya pertimbangkan kembali rencana pernikahan kalian.

3. Mitos Anak ketiga menikah dengan anak ketiga menurut Adat Jawa selanjutnya, hindari akad dan resepsi pada Bulan Suro atau Muharram

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah