Mitos Pernikahan Bahu Laweyan: Antara Tradisi dan Hukum Islam

- 29 Juni 2024, 15:30 WIB
ilustrasi pernikahan
ilustrasi pernikahan /pexels.com @emma bauso/

Portal Pati - Mitos Pernikahan Bahu Laweyan: Antara Tradisi dan Hukum Islam

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi pernikahan di Indonesia masih menyimpan berbagai cerita dan mitos yang menarik untuk ditelisik.

Salah satunya adalah mitos pernikahan Bahu Laweyan yang berasal dari Desa Mindahan, Batealit, Jepara.

Mitos ini mengisahkan tentang perempuan dengan tanda lahir di bahunya yang dipercaya membawa kesialan bagi pasangannya.

Baca Juga: Mitos Pernikahan Bahu Laweyan dalam Perspektif Hukum Islam: Antara Tradisi dan Batasan Syariat

Asal Usul Mitos Pernikahan Bahu Laweyan

Mitos Bahu Laweyan memiliki beragam versi asal usul. Salah satu versi yang populer menceritakan tentang seorang perempuan bernama Laweyan yang memiliki tanda lahir di bahunya.

Dikisahkan bahwa Laweyan pernah menikah dengan beberapa pria, namun pernikahannya selalu berakhir tragis dengan kematian sang suami.

Hal ini memicu kepercayaan bahwa perempuan dengan tanda lahir seperti Laweyan membawa kutukan dan kesialan.

Baca Juga: Ini 7 Waktu Mustajab untuk Berdoa kepada Allah SWT, Auto dapat Terkabulkan

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah