Ini 11 Fakta Sejarah World Braille Day 'Hari Braille Sedunia' 4 Januari 2024: Nomor 9 Bikin Bangga Indonesia

- 4 Januari 2024, 10:41 WIB
Ilustrasi huruf braille, surat suaranya tengah disiapkan KPU DKI Jakarta untuk pemilih disabilitas netra.
Ilustrasi huruf braille, surat suaranya tengah disiapkan KPU DKI Jakarta untuk pemilih disabilitas netra. /Pixabay/Daniel Roberts

1. Sistem baca-tulis Braille dikembangkan oleh Louis Braille pada tahun 1820-an ketika dia masih menjadi murid di Royal Institute for Blind Youth di Paris. 

Sebelum kode revolusioner itu dikembangkan, yang digunakan untuk membantu tunanetra membaca adalah beragam sistem yang sebagian besar menggunakan huruf cetak timbul. 

Misalnya, buku taktil Valentin Haüy yang menampilkan versi huruf timbul dari alfabet Romawi. Kode penemuan Louis Braille dirancang untuk pengenalan taktil alih-alih visual, dan akhirnya memungkinkan tunanetra menulis secara mandiri.

2. Braille bukan bahasa. Ia adalah kode taktil atau timbul yang memungkinkan tunanetra ataupun orang dengan gangguan penglihatan untuk membaca dan menulis melalui sentuhan, dengan berbagai kombinasi titik yang mewakili abjad, kata, tanda baca, dan angka.

3. Kode braille dalam setiap bahasa dapat berbeda untuk setiap aspeknya. Misalnya tanda = dalam bahasa Indonesia berbeda dengan tanda = dalam bahasa Inggris. 

Dalam bentuknya yang paling sederhana, satu huruf diwakili oleh satu simbol, tapi sistem tulisan braille mengenal yang dinamakan tulisan singkat (tusing) atau di tingkat internasional disebut contracted braille, di mana pada sistem ini, satu huruf atau simbol mewakili satu kata.

4. Tulisan braille memerlukan lebih banyak ruang pada lembaran halaman dibanding sistem tulisan biasa. Sebab itu, tusing atau contracted braille akan sangat berguna untuk menghemat ruang dan menulis lebih cepat.

5. Braille tidak hanya digunakan untuk menyalin dan menulis buku atau publikasi. Di berbagai negara, khususnya negara maju, Ia juga digunakan pada papan nama di ruang publik, seperti angka-angka pada  lift, pintu, dan menu restoran, juga untuk memberi label pada barang sehari-hari seperti obat-obatan dan kartu tagihan.

6. Saat ini, pencatat braille elektronik (braille note taker) dan papan braille (braille display) memungkinkan penyandang tunanetra yang menguasai huruf braille untuk menjelajahi internet dan membaca halaman web dan email, serta menyimpan dan mengedit karya tulis mereka sendiri tanpa pembaca layar.

7. Beberapa game klasik yang sangat populer telah mengadaptasi versi braille, misalnya Monopoly, Scrabble, dan Uno. 

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x