Download Teks Khutbah Jumat 13 Oktober 2023 Tentang Hari Santri Nasional HSN Singkat, Padat dan Lengkap

- 12 Oktober 2023, 16:16 WIB
Ilustrasi khutbah saat salat Idul Fitri.
Ilustrasi khutbah saat salat Idul Fitri. /Bimbingan Muslim

Portal Pati - Download Teks Khutbah Jumat 13 Oktober 2023 Tentang Hari Santri Nasional HSN Singkat, Padat dan Lengkap.

Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat terbaru 2023 yang membahas tentang Hari Santri Nasional 2023.

Materi khutbah jumat tentang Hari Santri Nasional ini dapat disampaikan pada momentum peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2023: Ini Sejarah Singkat Hari Santri Nasional yang Diperingati Tanggal 22 Oktober

Hari Santri Nasional (HSN) sendiri diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.

Adanya Hari Santri Nasional di Indonesia setelah ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015.

Hal ini tertuang pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor Tahun 2015 tentang Hari Santri yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Ini Profil KH Hasyim Asy'ari, Tokoh Pahlawan dan Pendiri NU

Pada materi khutbah Jumat terbaru 2023 ini akan memuat materi tentang hari santri dan peran santri bagi Indonesia sehingga sangat relevan untuk disampaikan pada momentum Khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2023.

Berikut adalah teks khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2023 yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi khatib dalam menyampaikan khutbah Jumat tentang Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023.

Contoh teks naskah khutbah Jumat tentang Hari Santri ini disusun oleh KH. A. Musta’in Syafi’i yang dilansir KabarLuamjang.com dari tebuireng.online dengan judul Ruh Indonesia adalah Santri.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Kirimkan ke Orang Terdekat Lewat Medsos

Khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2023 terbaru, singkat, padat dan lengkap

Khutbah Jumat Pertama

إِنَّ الْحَمْدَلِلهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ . اِتَّقُوْ اللهَ ,اِتَّقُوْ اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُبِاللهمِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ,وَلَمَّا بَرَزُوا لِجالُوتَ وَجُنُودِهِ قالُوا رَبَّنا أَفْرِغْ عَلَيْنا صَبْراً وَثَبِّتْ أَقْدامَنا وَانْصُرْنا عَلَى الْقَوْمِ الْكافِرِينَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.

Pemerintah telah meresmikan 22 Oktober sebagai hari santri. Sebuah penghormatan bagi kaum santri, meskipun penamaan itu banyak pihak yang kurang berkenan karena dianggap kurang akomodatif, kurang representatif terhadap non-santri yang ikut berjuang.

Sehingga penamaan yang universal adalah dengan hari resolusi jihad. Apapun yang ada, kita hanya bisa memetik hikmah dari perjuangan-perjuangan para kyai dan ulama memperjuangkan agama Islam di negeri tercinta ini.

Ada baiknya kita memutar mundur arah jarum jam untuk bercermin dan meneladani para pejuang santri masa lalu. Sebagai ibrah untuk langkah kita kedepan yang lebih dinamis dan lebih islami.

Baca Juga: Jelang Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Berikut Isi Ikrar Santri Indonesia HSN 2023

Dialah berjuluk Pangeran Diponegoro, yang nama aslinya adalah Abdul Hamid Ontowiryo, ternyata tidak sekedar pejuang kemerdekaan yang handal. Beliau adalah mursyid thariqah naqsabandiyah.

Sebagai mursyid tidak hanya memimpin wiridan dan rutinan di masjid. Tapi memberikan pencerahan, bukti nyata, dan sumbangsih yang nyata untuk negeri ini. Sehingga di setiap gerilyanya, Abdul Hamid Ontowiryo ini ditangannya lekat dengan mushaf al Quran dan tasbih.

Perjuangan (Diponegoro) melawan Belanda sangat lama, mulai tahun 1825 – 1830, 5 tahun non-stop. Sehingga pemerintah Belanda waktu itu betul-betul kalang kabut, keuangan negara habis untuk membiayai perang melawan Diponegoro. Baru kali itu Belanda hutang sampai ke luar negeri. Keputusan terakhir ditangkap.

Lalu menjadi sebuah ikon kemiliteran di Jawa Tengah. Jika kita melihat di museum beliau, yang tersisa di kamar Diponegoro adalah satu, mushaf al Quran karena dulu dipakai nderes ngaji di tengah-tengah angkat senjata.

Baca Juga: 30 Kata Bijak Selamat Hari Santri Nasional HSN 22 Oktober 2022, Cocok untuk WhatsApp, Instagram dan Facebook

Dua, tasbih karena memang beliau seorang mursyid tariqat naqsabandiyyah. Tiga, kitab Fathul Qorib karena beliau memang seorang madzhab Syafi’i. Itu artinya negeri ini bukan didirikan oleh Thogut, tapi oleh mursyid tariqah.

Berikutnya kita kenal Ki Hajar Dewantara, Suwardi Suryadiningrat. Ternyata beliau adalah santri yang hebat, cerdas, dan nyantri di pesantren kyai Sulaiman Zainuddin di daerah Prambanan.

Sebagai santri yang betul mendidik dan membentuk dirinya ‘pribadi yang taat’ bukan Taat Pribadi. Untuk itu, Suwardi Suryaningrat ini mampu memadukan ajaran-ajaran filosofis yang diramu dengan kisi-kisi sufistik sehingga menjadi sebuah idiom di maqolah yang sangat berharga : panduan bagi orang pemimpin, panduan bagi orang pendukung dan panduan bagi pengikut. “ing ngarsa sung tulada, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”.

Tidak mungkin, orang tidak mempunyai ilmu yang mendalam. Dengan renungan sufistik yang hebat mampu mengeluarkan kata bijak seperti itu. Sekali lagi, negeri ini didirikan oleh ulama-ulama yang handal.

Yang lebih menakjubkan adalah keturunan Belanda yang membelot. Dia bernama Douwes Dekker, nama Jawa-nya Danudirjo Setiabudi. Leluhurnya adalah seorang Belanda, keluarga Belanda yang elit.

Baca Juga: Lirik Lagu Mars Hari Santri Nasional Diperingati 22 Oktober 2023, Lagu Wajib Peringatan HSN 2023

Karena kecerdasannya, dia ditugasi oleh Belanda untuk menyusup di kalangan santri, agar mempengaruhi kaum santri untuk bisa kompromi dengan Belanda.

Ternyata Douwes Dekker setelah mencoba masuk di kalangan pesantren dan mengamati bagaimana perilaku kyai yang sederhana, memberi, santun, dan menyapa rakyat kecil.

Sangat berbeda keadaannya, dengan situasi di rumahnya sendiri yang serba roti, burger, babi, pesta, dan lain-lain. Apa yang terjadi, bergejolak di hati Douwes Dekker adalah memilih berpihak kepada kaum santri.

Sehingga orang yang kemlondo (bersikap seperti Belanda) begitu melihat santri, berubah menjadi santri dan memuji-muji kebaikan eksistensi santri dan kyai.

Statemennya yang populer ‘andai tidak ada kyai, tidak ada pesantren maka Indonesia ini pasti akan habis, tidak mempunyai jadi diri lagi dihabisi oleh Belanda’. Karena ada kyai, santri, dan pesantren, maka negeri ini menjadi negeri yang terhormat.

Baca Juga: 30 Kata Bijak Selamat Hari Santri Nasional HSN 22 Oktober 2022, Cocok untuk WhatsApp, Instagram dan Facebook

Kemerdekaan. Presiden Soekarno dalam membacakan proklamasi tidak mau sendirian, ditunjukklah pendampingnya Mohammad Hatta.

Siapa dia, dia adalah Mohammad Hatta bin Asy-Syaikh Abdul Jamil. Orang tua Mohammad Hatta ini benar-benar adalah mursyid thoriqoh naqsyabandiyyah kholidiyyah. Apapun bentuknya, dalam proklamasi tetap diiringi dengan doa. Di back-up dengan ketuhanan. Walaupun selanjutnya Bung Hatta dikenal hanya sebagai Bapak Koperasi.

Setelah kemerdekaan perlu ada penyemangatan dokumen melalui lagu-lagu. Muncullah lagu Syukur, berterima kasih atas anugrah Allah karena kemerdekaan telah dicapai. Bahasa ‘syukur’ itu pasti bahasa santri.

Dan penciptanya hanya ditulis M. Husein. Nama aslinya Muhammad Husein Al-Muthohhar. Itu artinya dia mempunyai nasab, terjalin dengan Hadratu Rasul Nabiyullah Muhammad saw.

Lagi-lagi, tetesan aliran darah Rasulullah, juga ikut andil di dalam kemerdekaan negeri ini. Saat kemerdekaan, M. Husein ini ditunjuk sebagai duta besar di Vatikan. Membaur dengan orang Kristen disana, dia tidak hilang keimanannya justru mendirikan masjid disana dan sekarang menjadi Pusat Islamic Center.

Baca Juga: Shopee Terus Genjot Ekspor UMKM, Pedagang Sepatu Ini Kisahkan Perjalanannya

Turun di tanah ini (Tebuireng), dialah Muhammad Hasyim bin Asy’ari, Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dengan perjuangan yang hebat, ditahan dan lain-lain. Mengeluarkan resolusi jihad yang dipatuhi.

Tidak sekedar itu, putranya yang pejuang Alm. M. Yusuf Hasyim, tiba-tiba mendapat sebutan pak Ud. Karena saat gerilya di dekat pabrik gula itu, ditembak oleh Belanda terkena dahinya. Sehingga beliau spontan mengatakan ‘Ud’, dan tidak apa-apa. Sejak itulah dipanggil pak Ud, karena Ud-Ud menghindari berondongan peluru Belanda.

Semuanya kita ucapkan, allahumma ighfir lahum warhamhum wa afihim wa’fu anhum. Itu artinya, kita kaum santri ini punya amanat yang hebat, menegakkan keislaman dengan di berbagai sektor.

Para kyai berjuang membela negara ini untuk berkuasa di negeri sendiri. Mengangkat senjata melawan Belanda, bukan murni karena kemerdekaan. Tapi lebih karena untuk meninggikan agama Allah li i’laai kalimatillah. Karena itu ada istilah perang sabil dan lain-lain.

Dengan demikian, organisasi seperti organisasi islam yang lain. Nahdlatul Ulama yang didirikan disini, penuh dengan kyai-kyai pejuang. Kyai-kyai yang non-kompromi dengan non-muslim.

Baca Juga: Download Latihan Soal Tes PPPK ASN 2023 Disertai Kunci Jawaban, Solusi Belajar Peserta CASN 2023

Kyai yang betul-betul steril dan agamanya itu betul-betul murni. Tidak mau syubhat dan lain-lain sampai Kyai Hasyim sendiri pernah melarang santrinya memakai celana, karena takut kemlondo. Takut tertular, bukan karena haram.

Untuk itu sewajarnya menjadi santri, khususnya kalangan Nahdliyin harusnya mempunyai komitmen yang hebat, keislamannya itu dipakai terus-menerus. Di masjid, dia beriman. Di pasar, dia beriman. Di jalan raya, dia beriman. Di gedung DPR, dia beriman. Di gelanggang perpolitikan keimanannya dipakai.

Bukan sebagai santri yang keimanannya dipakai di masjid, ketika di pilkada dan berpolitik keimanannya dilepas. Persoalan menjadi sensitif, dan bisa dipertanyakan pada diri kita sendiri.

Apa peran kita di dalam menyumbang peran keislaman di negeri ini, berperan apa?. Saya tidak berposisi sebagai hakim pemutus hukum, jika ada orang muslim memilih pemimpin sesama muslim pasti dibenarkan oleh agama, sekaligus dibenarkan oleh asas demokrasi.

Jika ada pemimpin yang non-musim, lalu kita orang muslim tidak memilih pemimpin yang non-muslim. Itu hak, dibenarkan oleh agama dan dibenarkan oleh demokrasi. Apanya yang dilanggar?.

Baca Juga: Saat Sholat Mematikan Dering HP yang Berbunyi, Apakah Sholatnya Batal?

Dari segi ihtiyat, muslim yang memilih pemimpin muslim itu lebih safety, keimanannya lebih terjaga. Tidak pada tempatnya kita berdebat disini, tapi mana tolong dipikir.

Pertama, sumbangan kita terhadap Islam itu apa. Masak mengaku muslim, beriman, seharusnya toleransi, sumbangan diberikan kepada sesama muslim. Itu baru namanya muslim akhul muslim.

Kok malah obrak-obrak muslim disuruh milih pemimpin non-muslim. Itu namanya orang Islam yang tidak islami. Yang berupaya untuk merenggangkan keislaman temannya sendiri dari pribadi muslim itu. Resikonya jelas besar.

Saya bersumpah lewat mimbar ini, andai seorang muslim memilih pemimpin non-muslim dan ternyata kebijakan pemimpin non-muslim itu merugikan umat Islam pada umumnya. Wallahi, yang milih, partai yang mensponsori, tim sukses, itu wallahi ikut berdosa. Mudah-mudahan bermanfaat.

. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْم. وَنَفَعَنابه وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم. فتقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ تعالى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ البَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. و الحمد للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Demikian teks khutbah Jumat terbaru 2023 tentang Santri atau hari santri yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau contoh khutbah Jumat bagi khatib untuk disampaikan pada momentum peringatan Hari Santri Nasional 2023 pada 22 Oktober.***

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah