Teks Khutbah Jumat Hari Ibu 2023, Berbakti pada Ibu yang Rela Korbankan Nyawa Demi Sang Buah Hati

- 22 Desember 2023, 06:00 WIB
Teks Khutbah Jumat Hari Ibu, Berbakti pada Ibu yang Rela Korbankan Nyawa Demi Sang Buah Hati
Teks Khutbah Jumat Hari Ibu, Berbakti pada Ibu yang Rela Korbankan Nyawa Demi Sang Buah Hati /tangkap layar

Portal Pati - Naskah Khutbah Jumat Tentang Hari Ibu, Berbakti pada Ibu yang Rela Korbankan Nyawa Demi Kelahiran Sang Buah Hati.

Artikel ini berisi materi khutbah Jumat tentang menyambut Hari Ibu 22 Desember yang bisa dibawakan oleh khotib pada sholat Jumat.

Materi khutbah Jumat tentang Hari Ibu ini ini cocok dibawakan guna mengingatkan kita agar tidak melupakan jasa ibu yang telah merelakan raganya menjadi jalan masuk kita ke dunia.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Spesial Hari Ibu 22 Desember 2023, Kemuliaan Derajat Seorang Ibu dalam Islam

 

Semoga naskah khutbah Jumat bertemakan Hari Ibu ini bisa menyadarkan kita untuk menyadari betapa pentingnya peran ibu dalam hidup kita agar kita selalu berbakti dan menghormati ibu.

 

Tentu kita berharap materi khutbah Jumat mengenai Hari Ibu bisa menjadi pengingat surga berada di bawah telapak kaki ibu. Jadi, ibu merupakan aset penting yang harus dimuliakan agar kita bisa masuk surga.

 

Melalui materi khutbah Jumat yang membahas perjuangan ibu ini nantinya dapat membuka hati para pendengar khutbah khususnya agar senantiasa berbuat baik kepada ibu.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Jenis Anggrek Asli Indonesia Ini Bisa Jadi Ide Kado Hari Ibu, Salah Satunya dari Lereng Semeru

 
 

Melalui khutbah Jumat tentang Hari Ibu inilah kita bisa menyiarkan beberapa hal tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan ibu kita dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut naskah khutbah jumat bertemakan Hari Ibu, semoga bisa menjadi referensi bagi anda.

Baca Juga: Ketahui! Ini Cara Memahami Orang dari Wajah, Ternyata Bentuk Hidung Menunjukkan Kemampuan Mengelola Uang!

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assamu’alahikum warahmatullahi wabarakatuh

Khutbah 1

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Dilansir dari islam.nu.or.id, ada satu hari yang istimewa pada bulan Desember, dan selalu diperingati setipa tahun, yaitu Hari Ibu.

Hampir setiap negara di dunia ini memiliki Hari Ibu yang diperingati beda hari bagi setiap negara. Untuk Indonesia sendiri Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.

 

Diadakannya Hari Ibu di seluruh dunia menunjukkan betapa pentingnya mengakui sekaligus  menghargai jasa-jasa ibu.

Jauh sebelum dunia menetapkan peringatan Hari Ibu, Rasulullah SAW  telah meletakkan dasar-dasar teologis bahwa seorang ibu diakui sangat mulia sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatakan dari Anas bin Malik RA:

الجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ

“Surga berada di bawah telapak kaki ibu”

Hadits di atas menegaskan bahwa seorang ibu mempunyai posisi yang sangat mulia hingga seolah-olah surga yang begitu indah dan agung saja tidak lebih tingggi daripada seorang ibu karena diibaratkan berada di bawah telapak kakinya.

Kita semua tahu bahwa telapak kaki merupakan bagian terendah dari organ manusia. Namun maksud hadits ini adalah bahwa  tidak mungkin seorang anak bisa masuk surga tanpa kepatuhan kepada seorang ibu.

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Rasulullah SAW menggambarkan agar bakti kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA:

مَنْ أحَقُّ الناس بِحُسْن صَحابتي ؟ قال : أمُّك، قال : ثم مَنْ ؟ قال : أمُّك، قال : ثم مَنْ ؟ قال : أمُّك، قال : ثم مَنْ ؟ قال : أبُوك

 

“Suatu hari datanglah seorang laki-laki kepada Rasulillah SAW. Laki-laki itu bertanya kepada Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak kami sikapi dengan baik. Nabi menjawab, ibumu. Laki-laki itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu.

Nabi menjawab, ibumu. Laki-laki itu bertanya lagi,  siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab, ibumu. Laki-laki itu bertanya lagi.

Nabi lalu menjawab, kemudian ayahmu." Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa perumpamaan bakti kita kepada ibu dan ayah adalah 3 : 1 atau 75 persen : 25 persen.

Pertanyaan yang timbul kemudian, atas dasar apa Rasulullah SAW menggambarkan perbandingan seperti itu. Pertanyaan ini dapat kita temukan jawabannya  dalam surat Luqman, ayat 14, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami menyeru kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapak; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah payah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali.”

Dari ayat di atas, dapat kita pahami bahwa dalam hubungannya dengan proses kejadian dan kelahiran manusia ke bumi ini, ada 4 tahap penting. Fase pertama adalah tahap yang melibatkan keterlibatan dari  ayah dan ibu di mana peran ayah sangat menentukan.

Dalam tahap ini, sel telur sang ibu tidak mungkin terbuahi tanpa pertemuannya dengan sperma sang ayah. Dengan kata lain tugas alamiah seorang laki-laki atau ayah adalah membuahi ovum perempuan atau ibu sehingga terjadi kehamilan yang bentuk awalnya berupa gumpalan darah yang  dalam Al Qur’an surat Al-Alaq:        

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Setelah selesainya tahap pertama, yakni pembuahan sel telur oleh sperma, maka tahap berikutnya atau kedua adalah masa kehamilan yang berlangsung selama kurang lebih 9 bulan.

Selama 9 bulan ini, tidak ada keterlibatan ayah sama sekali karena organ laki-laki memang tidak dirancang untuk bisa mengandung seorang bayi. Sampai sekarang pun tidak ada teknologi yang bisa membuat laki-laki mengambil alih tugas mengandung.

Bayi tabung pun juga tidak bisa dikembangkan dalam organ laki-laki karena realitanya laki-laki memang tidak memiliki Rahim.

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Setelah proses kedua selesai, dilanjutkan proses ketiga yang merupakan puncak dari proses kehamilan, yakni proses melahirkan. Lagi-lagi dalam proses melahirkan ini tidak ada partisipasi seorang ayah.

Seorang ibu harus berjuang sendiri untuk bisa melahirkan dengan selamat, baik selamat bagi dirinya dan juga sang bayi. Tugas ini ber-risiko tinggi karena berkaitan dengan keselamatan jiwa.

Tentunya kita sering mendengar kabar seorang perempuan meninggal saat melahirkan. Dalam proses yang berat ini, sang ayah juga tidak bisa melakukan banyak hal untuk meringankan beban sang ibu.

Kerap kali terjadi, sang ayah  tak sanggup dan tak tega menyaksikan sang ibu sedang berjuang melahirkan karena penderitaan yang dialaminya sangat berat dengan nyawa sebagai taruhannya.

Kerap kali pula, sang ayah hanya bisa menangis penuh kekhawatiran seraya berdoa mudah-mudahan  sang ibu bisa melahirkan dengan selamat.

 

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Setelah proses ketiga selesai, diteruskan proses keempat, yakni menyusui. Dalam proses menyusui ini, sang ibu harus berhati-hati dan selalu menjaga diri sebaik mungkin karena apa yang terjadi padanya bisa berdampak langsung pada si bayi.

Sang ibu harus sanggup menahan kantuk, baik siang maupun malam. Ketika si bayi lapar dan haus memerlukan ASI, seorang ibu harus selalu siap memberikannya.

Dalam tugas ini, sang ayah juga tidak bisa melakukan banyak hal untuk meringankan beban sang ibu. Berbagai resiko, baik fisik maupun non-fisik pun, juga sering dihadapi para ibu yang sedang melalui tahap ini.

Jamaah sholat jumat Rahimakumullah

Al-Qur’an memberikan waktu menyusui adalah dua tahun sebagaimana ayat berikut

                                    اله في عامين

“Dan Menyapihnya selama dua tahun”

Waktu dua tahun menyusui dengan ASI adalah ideal utamanya bagi ibu-ibu yang memang memiliki kesempatan untuk itu.

Tetapi bagi mereka yang memiliki masalah tertentu, maka sekurangnya selama 6 bulan pertama dapat mengusahakannya sebab selama itu ASI bersifat penting.

Ini merupakan standar  internasional yang didasarkan pada riset ilmiah tentang manfaat ASI bagi imunitas hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI menyuplai semua energi dan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.

Pemberian ASI mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit.

Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah

Menyadari beratnya tugas ibu, yakni tiga hal penting mulai dari mengandung, melahirkan dan menyusui, maka bisa dipahami mengapa  Nabi Muhammad SAW mengigambarkan agar hormat dan bakti kepada ibu lebih besar daripada kepada ayah.

Khutbah 2

الحمد لله الحمد لله الذي أكرمنا بدين الحق المبين، وأفضلنا بشريعة النبي الكريم، أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له، الملك الحق المبين،  وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده و رسوله، سيدالأنبياء والمرسلين، اللهم صل و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى اله وصحبه والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد:  فيأيها الناس اتقوا الله، وافعلوا الخيرات واجتنبوا عن السيئات، واعلموا أن الله يأمركم بأمربداْ فيه بنفسه، فقال عز من قائل: إن الله وملائكته يصلون على النبى، يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.  اللهم صلّ على سيدنا  محمد و على آل  سيدنا  محمد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات، وغافر الذنوب انك على كل شيئ قدير. ربنا اغفر لنا ذنوبنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين. عبادالله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكرالله اكبر.

Demikian khutbah Jumat tentang hari ibu ini saya akhiri. Semoga apa yang saya sampaikan memberikan manfaat bagi semua.

Wassalamu’alahikum warahmatullahi wabarakatuh.

***

Editor: Rahayu Tri Agustina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah