Menilik Makna di Balik Tradisi Megengan di Jawa Tengah dan Timur

- 25 Februari 2024, 10:07 WIB
ilustrasi Menilik Makna di Balik Tradisi Megengan di Jawa Tengah dan Timur
ilustrasi Menilik Makna di Balik Tradisi Megengan di Jawa Tengah dan Timur /Instagram/bellepicture_/

Permohonan maaf disimbolkan dengan kue Apem, sebuah kudapan khas Jawa yang biasa disajikan pada acara-acara adat.

Apem dalam acara ‘Megengan’ ternyata memiliki makna tersendiri. Istilah apem diambil dari kata “ngafwan” atau ‘ngafwun’ yang berarti permohonan maaf.

Selanjutnya, acara Megengan yang umum dilakukan oleh masyarakat Magetan juga merupakan sebuah wujud rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

Rasa syukur tersebut disimbolkan dengan nasi berkat atau makanan yang dibuat oleh warga, kemudian dibagikan kepada orang-orang yang tinggal disekelilingnya.

Berbagi kepada sesama merupakan sebuah bentuk rasa syukur terhadap rejeki yang diberikan oleh Tuhan.

Baca Juga: Ini Bacaan Doa Nabi Yunus yang Biasa Dibaca pada Malam Nisfu Syaban

Sebelum megengan dilangsungkan, biasanya orang-orang akan terlebih dahulu mendatangi kubur. Mereka akan berdoa dan menaburkan bunga atau yang umum diketahui dengan istilah “nyekar”.

Dalam hal ini, “nyekar” tidak hanya merupakan praktik realitas dari sebuah kepercayaan atau keagamaan saja. Istilah ‘Nyekar’ memiliki makna yang lebih dari itu.

***

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah