Naskah Khutbah Jumat Akhir Bulan Sya'ban: Meningkatkan Kualitas Puasa Menyambut Ramadhan

- 28 Februari 2024, 05:00 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Hari Ini Mengenai Nisfu Sya'ban, Muhasabah Diri
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Hari Ini Mengenai Nisfu Sya'ban, Muhasabah Diri /Manprit Kalsi/Pexels

Kenapa bisa demikian? Karena selama ini ia beribadah (berpuasa) hanya sebatas fisik, tidak menyentuh rohaninya sama sekali. Hadist ini dipahami oleh para ulama bahwa Nabi Muhammad saw. ingin menekankan akan pentingnya melibatkan qalbu, rohani kita di setiap ibadah yang kita kerjakan. Sehingga ibadah itu mampu memberi pengaruh dalam kehidupan kita bukan hanya sebagai aktivitas fisik penggugur kewajiban.

Lantas, bagaimanakah caranya meningkatkan kualitas ibadah kita wabilkhusus puasa agar tidak hanya sekedar aktivitas fisik?

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Imam Izzuddin bin Abdissalam, seorang ulama tasawuf yang bergelar sultanul ulama, membagi konsep taqarrub ilallah ke dalam tiga tingkatan. Tingkatan yang paling rendah adalah taqarrub bi amalil arkan (pendekatan dengan amal anggota tubuh). Lalu yang kedua adalah taqarrub bi amalil qalbi (pendekatan dengan amal qalbu/hati). Sedangkan tingkatan yang paling tinggi adalah taqarrub bi amalirruh (pendekatan dengan amal ruh).

Untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa kita, maka hendaknya kita mulai dari pemaknaan kata lillah (لِلهِ ) dalam niat puasa. Jika kata lillah masih kita maknai dengan “karena mengharap pahala dari Allah” maka kualitas puasa kita masih di level paling bawah yaitu, taqarrub bi amalil arkan karena kita masih mengharap balasan materi dari Allah. Kalau kita ingin naik satu tingkat ke level kedua, maka kata lillah harus kita maknai dengan keinginan untuk membersihkan hati. Artinya, kita berpuasa karena ingin membersihkan hati kita dari segala kotorannya yang bersumber dari dosa. Rasulullah saw bersabda; 

إنَّ الْمُؤمِنَ إذَا أذنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةً سَوْدَاء فِيْ قَلْبِهِ 

Artinya: Sesungguhnya apabila seorang yang beriman melakukan perbuatan dosa, maka akan timbul noda hitam di hatinya.

Jika kita ingin naik lagi ke tingkat paling atas, (taqarrub bi amalirruh), maka kata lillah harus kita maknai dengan “karena ingin mendekatkan diri kepada Allah., ingin mengenal Allah swt.” Level inilah yang dimaksud oleh hadist qudsi اَلصَّوْمُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ (puasa itu untuk-Ku dan Aku jugalah yang akan membalasnya).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semoga Allah swt. memberi kita kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan-Nya, dan semoga Allah memberi kita taufik-Nya agar kita bisa memaksimalkan ibadah di dalamnya. Amin ya rabbal ‘alamin

Halaman:

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah