Selain itu kesenjangan anggaran ini yang akan diupayakan oleh Menag untuk diseimbangkan. Apalagi, nama kementerian ini adalah Kementerian Agama, bukan kementerian pendidikan.
"Kita akan terus berusaha dengan berbagai cara agar problem anggaran ini bisa terpecahkan. Tidak terlalu jauh gap nya dengan pendidikan, kita coba dekatkan," pesan Menag.
Menag menekankan bahwa Ditjen Bimas adalah etalase Kementerian Agama. Untuk itu, ASN pada Ditjen Bimas harus mampu memberikan pelayanan keagamaan yang prima kepada masyarakat.
"Jangan sampai saat ada masyarakat yang ingin dilayani, kita tidak berada dalam posisi sempurna untuk melayani," pesannya.
"Dirjen Bimas Islam harus mampu menjadi ujung tombak Kemenag," tandasnya.
Menag mengingatkan bahwa ASN Kemenag adalah pelayan masyarakat. Sebagai pelayan, ASN harus dapat memberikan layanan terbaik dan prima kepada umat dan masyarakat.***