Network
Portal Pati - Apa yang Dimaksud dengan Doxing? Ketahui Arti Doxing, Tujuan, Bahaya dan Cara Mencegahnya.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, keamanan dan privasi online menjadi penting.
Salah satu ancaman yang muncul adalah praktik doxing. Lalu apa itu doxing?
Simpelnya, Doxing adalah menyebarkan informasi pribadi secara publik tanpa izin.
Untuk mengatasi doxing, perlu berhati-hati dalam menggunakan internet.
Karena akibat doxing bisa saja merusak reputasi perorangan bahkan bisnis.
Lalu bagaimana cara kerjanya doxing, cara mencegah dan apa yang dilakukan jika menjadi korban.
Mari kita bahas secara lengkap!
Apa Itu Doxing
Doxing adalah tindakan mengumpulkan informasi pribadi seseorang kemudian menyebarkan secara online yang bertujuan menjatuhkan orang tersebut.
Data pribadi tersebut bisa didapatkan dari sosial media, biasanya foto-foto.
Sedangkan untuk data sensitif lainnya bisa dari berbagai website dan sumber-sumber lainnya.
Doxing seperti ini biasa dilakukan untuk menjatuhkan seseorang, seperti seorang haters influencer yang data pribadinya disebar dengan tujuan membuat malu haters tersebut.
Beberapa data yang biasa disebarkan oleh pelaku doxing seperti nama anggota keluarga, alamat rumah, no telepon, email, no MTP, keuangan, riwayat medis dan lainnya.
Baca Juga: Bocoran Soal PTS SBdP Kelas 3 SD MI Semester 1 Tahun 2023 Kurikulum Merdeka dan Jawaban Lengkap
Apakah Doxing Ilegal?
Kira-kira apakah doxing ilegal di Indonesia saat ini?
Jawabnya tidak, doxing merupakan kegiatan ilegal yang melanggar hukum karena menyebarkan privasi seseorang.
Setiap orang di Indonesia diberikan hak atas privasi dan keamanan data pribadi mereka.
Jika dilanggar, korban bisa melaporkan ke pihak berwajib untuk diproses hukum.
Tujuan Orang Melakukan Doxing
Dibalik tindakan doxing yang dilakukan, pasti ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
Berikut beberapa tujuan orang melakukan doxing:
Pencemaran nama baik
Doxing dengan murah merusak nama baik seseorang dengan mudah dan cepat.
Caranya dengan membagikan informasi sensitif seseorang ke publik, kemudian publik akan meresponnya sehingga nama baik korban tercemar.
Biasanya doxing seperti ini menyerang kepada para publik figur, influencer, politikus dan lainnya.
Intimidasi
Pelaku doxing bisa menyebarkan informasi pribadi korban kemudian menyebarkan informasi ke publik dengan tujuan melakukan intimidasi.
Saat korban sudah terpojok, pelaku doxer bisa mengancam dan meminta tebusan agar data pribadi Anda dihapus secara permanen.
Memperoleh keuntungan finansial
Pelaku doxing bisa melakukan doxing yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan memiliki data yang lengkap, pelaku bisa saja menggunakan data tersebut untuk melakukan peretasan akun atau penipuan.
Agar tidak menjadi korban selanjutnya, sahabat bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah menjadi korban doxing.
Cara Mencegah Doxing
Doxing bisa menyerang siapa saja, tidak harus menjadi artis atau politisi.
Contoh
Untuk itu Anda bisa mengantisipasi agar tidak menjadi korban doxing di internet.
Berikut cara mencegah doxing:
Tidak overshare
Mulai sekarang Anda tidak disarankan membagikan segala kegiatan pribadi lewat sosial media.
Hal ini akan membuat Anda lebih mudah menjadi korban doxing.
Contoh foto-foto liburan dengan keluarga, hindari upload di sosial media yang bisa diakses oleh umum.
Jika perlu buat sosial media menjadi private supaya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membukanya.
Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1445 H 2023 M, Tulisan Arab, Latin dan Artinya Lengkap
Tidak membagikan informasi sembarangan
Cara mencegah doxing selanjutnya jangan membagikan informasi pribadi secara sembarangan.
Selalu pastikan dan cek website yang meminta data-data tersebut apakah aman dan bisa mempertanggungjawabkan data pribadi Anda.
Jika tidak yakin, jangan memberikan data pribadi Anda daripada disalahgunakan oleh orang lain.
Periksa privasi akun sosial media
Periksa kembali privasi akun sosial media Anda, pastikan membatasi akses kepada orang-orang terdekat saja.
Gunakan username berbeda tiap akun sosial media
Username setiap akun sosial media sebaiknya dibedakan satu dengan lainnya.
Tujuannya agar membuat para doxers kesulitan untuk menemukan akun sosial media Anda saat ini.
Tidak disarankan menggunakan nama asli pada sosial media, Anda bisa menggunakan nama panggilan atau nama lain.
Baca Juga: Link Download PDF Kisi-Kisi Soal Tes SKD CPNS 2023 dari Kemenpan RB: TIU, TWK dan TKP Lengkap
Gunakan kata sandi yang kuat
Kata sandi yang kuat dan berbeda pada tiap akun akan membuat data Anda lebih aman.
Gunakan password generator agar kombinasi password lebih susah ditebak sehingga doxers akan kesulitan saat membobol akun sosial media dan akun penting lain.
Bedakan email antar akun
Membedakan email antar akun akan menghindari semua akun sosial media dan akun penting diakses oleh hacker.
Dengan begini jika salah satu akun berhasil di bobol, maka akun lain akan tetap aman.
Gunakan juga two factor authentication agar lebih aman.
Menggunakan VPN
Menggunakan VPN akan membuat informasi pribadi Anda lebih aman karena setiap komunikasi yang dilakukan sudah terenkripsi.
Sehingga para doxers akan kesulitan menyadap data tersebut.
Baca Juga: Catat! Ini Situs Resmi Pembelian Meterai Elektronik 10000 untuk Pendaftaran CASN dan PPPK 2023
Contoh Kejahatan Doxing
Salah satu contoh kejahatan doxing yang paling banyak ditemui di Indonesia seperti:
- Foto yang bersifat pribadi yang disebarkan secara publik, contohnya seperti foto vulgar.
- Informasi mengenai nomor pribadi beserta alamat rumah.
- Informasi mengenai rekening bank dan saldo.
- Informasi mengenai kekayaan dan aset-aset bisnis kepada publik.
Lalu jika sudah seperti diatas, kira-kira apa yang harus Anda lakukan ketika menjadi korban doxing?
Apa yang Dilakukan Jika Menjadi Korban Doxing?
Jika Anda menjadi salah satu korban doxing, berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:
Lapor ke pihak berwenang
Langkah pertama yang dilakukan jika menjadi korban doxing adalah melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Laporkan ke platform sosial media
Jika sudah lapor ke pihak berwenang, langkah selanjutnya adalah melaporkan kepada platform sosial media.
Dokumentasikan semua informasi yang disebar
Dokumentasikan semua informasi yang disebar oleh doxers untuk menjadi bukti saat pelaporan nantinya.
Batasi akses ke akun
Kemudian Anda batasi akun sosial media Anda, agar data-data penting tidak tersebar lebih luas.
Tingkatkan keamanan akun
Terakhir, tingkatkan semua keamanan akun Anda agar tidak semakin tersebar luas.***
