Tradisi Ziarah Kubur Sebelum Hari Raya Idul Fitri 2022, Desa Wonokerto Nggandong Pasucen Trangkil

30 April 2022, 18:31 WIB
Tradisi Ziarah Kubur Seblum Hari Raya Idul Fitri 2022, Desa Wonokerto Nggandong Pasucen Trangkil /Zaenal Arifin/Portal Pati/

Portal Pati- Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum atau pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok.

Tradisi Ziarah kubur ini biasanya dilakukan pada malam Jumat juga Sebelum hari raya Idul Fitri atau malem takbir.

Ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal
dunia supaya diberikan kedudukan atau tempat yang layak di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Dimana Tempat Terbaik untuk Shalat Idul Fitri? Ustadz Adi Hidayat: Tidak Harus di Lapangan Ketika ...

Kegiatan ziarah kubur ini juga dapat diartikan sebagai napak tilas atau mengingat dari mana kita berasal dan kelak kemana kita kan pergi, kalau orang jawa menyebutnya sangkan paraning dumadi.

Kegiatan atau tradisi Ziarah kubur jika dilihat dari kacamata Islam tentunya mengandung nilai-nilai yang positif seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah.

Selain itu juga bisa membuat pelakunya semakin mendekatkan diri kepada Allah, semakin yakin dan kuat keimanannya untuk mencari amal sebanyak mungkin buat bekal kematian.

Baca Juga: Sholat Idul Fitri: Niat, Tata Cara dan Bacaan Arab Latin dan Artinya Mudah Dipahami, Nahdlatul Ulama

Hal yang dilakukan ini bukan sekedar berdo'a untuk almarhum, yang pastinya ini semua berharga dan bermanfaat untuk kita sendiri, karena kematin juga bisa dijadikan sebagai nasehat.

Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim diantara sesama muslim, karena sering berjupa di tepat pemakaman, di situ orang-orang saling menyapa dan berjabat tangan seperti yang terjadi di desa Wonokerto Nggandong ini.

Sebenarnya setiap budaya atau tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat di berbagai daerah nusantara pasti memiliki nilai-nilai positif seperti ziarah kubur ini.

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Buruh Internasional 2022, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Memang pada permulaan Islam Nabi Muhammad SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman.

Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan atau orang yang sudah meninggal, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik.

Namun seiring  mantapnya akidah Islam pada masyarakat, akhirnya ziarah ke makam diperbolehkan oleh Nabi SAW, asalkan bertujuan hanya semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita atau yang sudah mati.

Baca Juga: Lagu Terbaru Kangen Band Cinta Sampai Mati 2, Berikut Lirik Lagunya sebagai Persembahan untuk Orang Tersayang

Perbedaan adat, tradisi, dan budaya di berbagai daerah mempunyai arti tersendiri dalam membentuk persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia, bahkan masyarakat begitu bangga dengan tradisi
dan adat-istiadatnya tersebut.

Begitulah gambaran keragaman budaya dan tradisi masyarakat Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara.***

Editor: Uswatun Khasanah

Tags

Terkini

Terpopuler