Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim diantara sesama muslim, karena sering berjupa di tepat pemakaman, di situ orang-orang saling menyapa dan berjabat tangan seperti yang terjadi di desa Wonokerto Nggandong ini.
Sebenarnya setiap budaya atau tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat di berbagai daerah nusantara pasti memiliki nilai-nilai positif seperti ziarah kubur ini.
Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Buruh Internasional 2022, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Memang pada permulaan Islam Nabi Muhammad SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman.
Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan atau orang yang sudah meninggal, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik.
Namun seiring mantapnya akidah Islam pada masyarakat, akhirnya ziarah ke makam diperbolehkan oleh Nabi SAW, asalkan bertujuan hanya semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita atau yang sudah mati.
Perbedaan adat, tradisi, dan budaya di berbagai daerah mempunyai arti tersendiri dalam membentuk persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia, bahkan masyarakat begitu bangga dengan tradisi
dan adat-istiadatnya tersebut.
Begitulah gambaran keragaman budaya dan tradisi masyarakat Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara.***