Jika tidak pintar dalam melakukan pemasaran terhadap produk Anda, maka kemungkinan untuk mengalami kerugian cukup besar.
Berbeda halnya dengan dropship, kemungkinan untuk rugi karena barang tidak laku cukup kecil. Namun, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan ketika pemasaran yang dilakukan tidak menghasilkan transaksi.
Cara Kerja Dropship
Setelah mengetahui apa itu dropship serta perbedaan dropship dan reseller, selanjutnya Anda perlu mengenali bagaimana cara kerja dropship.
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa cara kerja dropship adalah hal yang cukup sederhana.
- Mendaftar sebagai dropshipper ke pihak penjual.
- Lakukan pemasaran.
- Konsumen akan mentransfer uang ke nomor rekening dropshipper.
- Dropshipper mentransfer uang pembelian barang beserta biaya ongkirnya ke penjual.
- Pada tahap ini dropshipper juga akan mengirimkan data nama, alamat, dan daftar pesanan.
- Proses pengemasan dan pengiriman barang dilakukan oleh penjual.
- Dropshipper dapat mengetahui status proses yang sedang berlangsung hingga barang sampai ditangan pembeli.
- Penjual akan mengirimkan produk menggunakan atas nama bisnis Anda.
Tujuh cara kerja dropship adalah alur yang umum diterapkan. Namun, jika Anda menggunakan e-commerce atau marketplace tertentu, akan ada kolom yang perlu diisi sebagai penanda bahwa transaksi tersebut merupakan bisnis dropship.
Kelemahan dan Keuntungan Dropship
Memilih bisnis dropship adalah hal yang tentu memerlukan perencanaan dan pertimbangan terlebih dahulu.
Cek kelemahan dan keuntungan dropship yang perlu Anda ketahui berikut ini.
Keuntungan
Keuntungan dropship antara lain:
1. Lebih Mudah Dibandingkan Reseller
Dropshipper tidak akan kerepotan dalam mengatur letak produk atau bingung dalam menyetok barang di rumah. Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan dropship dibandingkan dengan bisnis reseller.