Minat Investasi Saham Naik di Tahun 2022, Jangan Sampai Ketinggalan Caranya!

- 11 Januari 2022, 17:06 WIB
Minat Investasi Saham Naik di Tahun 2022, Jangan Sampai Ketinggalan Caranya!
Minat Investasi Saham Naik di Tahun 2022, Jangan Sampai Ketinggalan Caranya! /

Portal Pati - Banyak orang di era modern di 2022 sedang merebak usaha investasi saham.

Dilansir dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hasil minat investasi saham berjumlah investor pasar modal mencapai 6,43 juta orang pada September 2021.

Jumlah ini meningkat 65,73 persen dibandingkan akhir 2020 yang mencapai 3,88 juta orang.Dari sisi penghasilan, investor yang berpenghasilan Rp10-100 juta mendominasi pasar modal, yakni mencapai 52,49 persen.

Baca Juga: Sholawat Badar Lengkap Lirik Arab dan Artinya, Download Mp3 Versi Wafiq Azizah

Tetapi dari nilai aset, investor dengan penghasilan Rp100-500 juta mendominasi pasar modal, yakni mencapai Rp193,07 triliun.

Maka tidak heran apabila prospek yang menjanjikan kekayaan pekerjaan ini banyak digadang gadang para usaha kecil menengah ngiler .

Saham adalah instrumen investasi yang menjadi bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan atau bukti dari penyertaan modal.

Saham merupakan investasi yang tergolong berisiko tinggi namun banyak diminati oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Ini Dia Lunaf com The Moon Phase Tanggal Lahir Viral di TikTok dan Media Sosial, Gunakan Sebagai Wallpaper

Karena berinvestasi saham tidak ada syarat atau ketentuan khusus. Artinya, semua orang yang sudah memiliki kartu tanda penduduk atau KTP bisa melakukannya.

Bagi Anda yang merupakan investor pemula, jangan khawatir berikut ini beberapa pilihan cara membeli saham dengan mudah.

Empat langkah kita yang harus dilakukan untuk mengawali investasi saham:

1. Menentukan Terlebih Dahulu Perusahaan Sekuritas

Ketika ingin membeli saham adalah tentukan perusahaan sekuritas tempat Anda bertransaksi saham.

Baca Juga: Moon Phase Day Januari 2022, Cek Bentuk Bulan Moon Phase Viral di Media Sosial dan TikTok, Link Ada Disini

Perusahaan sekuritas merupakan perantara untuk jual-beli saham saham dan membantu proses pembukaan rekening pada Bursa Efek Indonesia atau BEI.

Jadi penting untuk menentukan perusahaan sekuritas mana yang ingin kita gunakan sebagai langkah awal pembukaan rekening.

2. Buka Rekening Dana Nasabah

Rekening dana nasabah atau RDN merupakan rekening yang dimiliki oleh para investor untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal untuk membuka Rekening Dana Nasabah tahapannya, yaitu:

a. Menyiapkan dokumen atau berkas yang dibutuhkan. Anda akan membutuhkan KTP untuk warga negara Indonesia (WNI) atau kartu izin tinggal terbatas dan paspor untuk warga negara asing (WNA), dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Jika pemohon merupakan pelajar yang belum memiliki NPWP, maka dapat melampirkan NPWP milik orang tua.

Baca Juga: Muncul Tren Moon Phase Viral di Tiktok, Apa Itu Moon Phase?

Apabila pemohon merupakan ibu rumah tangga, maka bisa melampirkan NPWP milik suaminya.

b. Menyiapkan fotokopi bagian depan buku tabungan yang Anda miliki dan siapkan materai sebanyak dua lembar.

Tahapan berikutnya, pilih sekuritas tempat Anda membuat rekening tersebut, anda bisa memilih bank sekuritas yang sudah mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Isi fomulir dan seluruh informasi yang dibutuhkan selanjutnya, anda dapat menyetorkan deposito awal pada RDN tersebut.

Nilai setoran awal dari setiap bank sekuritas berbeda-beda, umumnya ada sekitar Rp 100 ribu hingga sampai Rp 3 juta.

Baca Juga: Ini Link Moon Phase yang Viral di TikTok, Penjelasan Lengkap Apa itu Moon Phase Disini

3. Setelah memiliki RDN, anda dapat langsung memilih saham yang hendak dibeli.

Untuk memilih sahamnya, anda bisa menggunakan aplikasi milik sekuritas. Namun, sebelum memutuskan membeli saham dari sebuah perusahaan, pastikan Anda telah membaca laporan keuangan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kinerja perusahaan tersebut.

Saham yang digunakan untuk investasi jangka panjang harus dipikirkan dengan baik.

Belilah saham yang secara historisnya memilikin track recod (rekam jejak) yang progresif, jangan pilih perusahan yang stagnan dari tahun ke tahun karena itu akan berdampak dengan hasil investasi kita.

Baca Juga: Mengenal Jared Halley , YouTuber Asal Amerika yang Suka Cover Lagu Versi Acapella

4. Pantau Pasar Setelah melakukan tahapan cara beli saham,

selanjutnya Anda bisa memantau kondisi pasar dari waktu ke waktu, tidak perlu mengecek portofolio setiap hari, tapi cukup pantau saja dari sosial media atau media lain yang memang mengulas harga saham setiap harinya.

Anda dapat menambah saham yang dimiliki dengan membelinya saat nilai pasar sedang turun, agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar di kemudian hari.***

 

Editor: Ahmad Fitrianto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah