Portal Pati - Berikut Tradisi munggahan, cucurak (dalam bahasa Sunda) atau Punggahan (dalam bahasa Jawa) menjadi salah satu tradisi yang dilakukan sebagian umat Islam menjelang Ramadhan.
Munggahan dijadikan momentum untuk berkumpul dengan para tokoh agama, orang-orang terkasih ataupun bisa dijadikan ajang reuni untuk berkumpul sebelum Ramadhan tiba.
Munggahan atau punggahan berasal dari kata munggah, yang dalam bahasa Jawa bisa berarti naik.
Baca Juga: Ketahui! Harga Terbaru HP Vivo Y100 5G Indonesia dan Spesifikasinya
Maksudnya bisa diartikan bahwa bulan Ramadhan sudah hampir tiba dan umat Islam harus menyambutnya dengan suka cita, salah satunya dengan meningkatkan iman dan ibadah kepada Allah SWT.
Agenda munggahan biasanya dilakukan di tempat ibadah seperti mesjid, mushola, atau bisa juga di salah satu rumah warga dengan mengundang kyai setempat atau tokoh agama yang berpengaruh.
Selama kegiatan berlangsung, warga yang berkumpul akan membaca tahlil dan doa-doa, termasuk membaca dan mengirimkan doa untuk keluarga/kerabat yang sudah meninggal dunia.
Di sebagian daerah di Indonesia, tradisi munggahan ini juga diisi dengan kegiatan makan bersama di siang hari atau sore hari (sebelum memasuki waktu Maghrib).