Keutamaan Ziarah Kubur 'Napak Tilas' atau 'Nyekar' Di Akhir Ramadhan Sebelum Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2022

1 Mei 2022, 04:20 WIB
Keutamaan Ziarak Kubur 'Napak Tilas' atau 'Nyekar' Di Akhir Ramadhan Sebelum Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2022 /flickr/jokerot van jak/

Portal Pati - Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum atau pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok.

Tradisi Ziarah kubur ini biasanya dilakukan pada malam Jumat juga Sebelum hari raya Idul Fitri atau malem takbir.

Ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal
dunia supaya diberikan kedudukan atau tempat yang layak di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Sidang Isbat Lebaran 2022: Hari Raya Idul Fitri Tanggal Berapa Menurut NU? Simak Disini Terbaru Terlengkap

Kegiatan Ziarah kubur ini juga dapat diartikan sebagai napak tilas atau mengingat dari mana kita berasal dan kelak kemana kita kan pergi, kalau orang jawa menyebutnya sangkan paraning dumadi.

Kegiatan atau tradisi ziarah kibur jika dilihat dari kacamata Islam tentunya mengandung nilai-nilai yang positif seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah.

Selain itu juga bisa membuat pelakunya semakin mendekatkan diri kepada Allah, semakin yakin dan kuat keimanannya untuk mencari amal sebanyak mungkin buat bekal kematian.

Baca Juga: Sunnah di Hari Raya Salah Satunya Berjalan Kaki Menuju Tempat Shalat, Begini Menurut Ustadz Adi Hidayat

Hal yang dilakukan ini bukan sekedar berdo'a untuk almarhum, yang pastinya ini semua berharga dan bermanfaat untuk kita sendiri, karena kematin juga bisa dijadikan sebagai nasehat.

Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim diantara sesama muslim, karena sering berjupa di tepat pemakaman, di situ orang-orang saling menyapa dan berjabat tangan.

Sebenarnya setiap budaya atau tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat di berbagai daerah nusantara pasti memiliki nilai-nilai positif seperti Ziarah kubur ini.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri Kapan? Link Live Streaming Sidang Isbat Lebaran 2022, Penetapan 1 Syawal Tanggal 2 Mei?

Memang pada permulaan Islam Nabi Muhammad SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman.

Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan atau orang yang sudah meninggal, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik.

Baca Juga: Sholat Idul Fitri: Niat, Tata Cara dan Bacaan Arab Latin dan Artinya Mudah Dipahami, Nahdlatul Ulama

Namun seiring mantapnya akidah Islam pada masyarakat, akhirnya ziarah ke makam diperbolehkan oleh Nabi SAW, asalkan bertujuan hanya semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita atau yang sudah mati.

Perbedaan adat, tradisi, dan budaya di berbagai daerah mempunyai arti tersendiri dalam membentuk persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia, bahkan masyarakat begitu bangga dengan tradisi dan adat-istiadatnya tersebut.

Baca Juga: Apa Sebenarnya Arti Lebaran? Berikut Download MP3, Chord Gitar dan Lirik Lagunya!

Begitulah gambaran keragaman budaya dan tradisi masyarakat Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara.***

Editor: Uswatun Khasanah

Tags

Terkini

Terpopuler