Portal Pati – Nafsu cenderung mengarahkan kita kepada hal-hal yang bersifat negatif. Untuk itu, sebisa mungkin untuk melawannya.
Di sisi lain, kita sebagai manusia juga memiliki sisi baik dan harus terus dipertahankan agar tidak kalah oleh nafsu.
Namun yang jadi pertanyaannya ialah bagaimana untuk mengalahkan nafsu? Karena ternyata nafsu ini merupakan musuh terbesar kita.
Untuk mengetahuinya, Ustadz Adi Hidayat menerangkan tentang bagaimana nafsu ini bisa bekerja dan hal apa saja yang dapat mengalahkannya.
Dilansir Portal Pati dari kanal Youtube Audio Dakwah yang diunggah pada 9 Februari 2022, begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.
Sebelumnya, mari kita melihat ke belakang tepatnya disaat manusia ini diciptakan. Yakni terdapat dua potensi yang ada dalam diri manusia.
“Saat kita diciptakan sebagai manusia, dalam diri kita sudah ada dua potensi. Ada sumber kehidupan yang disebut dengan taqwa. Ada dorongan-dorongan untuk berbuat yang tidak baik yang disebut dengan nafsu,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya).”
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (Asy-Syams 7-8)
Seperti yang telah disebutkan bahwa dalam diri setiap manusia memiliki dua potensi yang saling berlawanan.
“Jadi setiap anda dihadapkan dengan segala hal, itu pasti secara bersamaan akan ada dua dorongan ini. Satu menganjurkan yang kedua bisa melarang. Satu mengarahkan yang kedua bisa mencegah,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Maka setiap ada sifat baik akan ada lawannya yang menguji apakah yang baik ini bisa dimunculkan atau jangan jangan mungkin dikalahkan oleh nafsu.
Sebagaimana di dalam Surah Yusuf ayat 53 berikut:
وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Baca Juga: WASPADA! Bukan Penyakit Inilah 6 Faktor Penyebab Down Syndrome yang Wajib Diketahui Orang Tua
Begitupun dengan Nabi, masih terdapat nafsu di dalam dirinya. Namun yang membedakan adalah Nabi masih dijaga dari perbuatan maksiat.
Maka dari itu setan begitu memanfaatkan nafsu. Namun apakah kita akan terus menuruti hawa nafsu? Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa Allah tidak akan mendiamkan semua itu.
“Allah akan memberikan petunjuk-petunjuk termasuk menugaskan para malaikat untuk mengimbangi godaan-godaannya dengan bisikan-bisikan kebaikan lewat potensi taqwa,” kata Ustadz Adi Hidayat.***