Portal Pati - Malam Nisfu Sya'ban 2023: Niat Puasa, Tata Cara Sholat, Baca Yasin 3x dan Doa Malam 15 Sya'ban 1434 Hijriyah.
Sya'ban merupakan bulan kedelapan dalam kaleder hijriyah dan salah satu bulan yang penuh berkah dan kebaikan.
Salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam di bulan Sya'ban adalah malam Nisfu Sya'ban yang jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya'ban.
Lalu kapan malam ke-15 Sya'ban atau Nisfu Sya'ban? Berdasarkan kalender penanggalan hijriyah 15 Sya'ban atau malam Nisfu Sya'ban jatu pada Selasa Malam tanggal 7 Maret 2023.
Pada bulan Sya'ban ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah, berdzikir, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta melakukan amalan kebaikan lainnya.
Selain itu menghidupkan malam Sya'ban juga sangat dianjurkan khususnya malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban).
Maksud dari menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya'ban.
Puasa Nisfu Sya'ban
Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan dalam menghidupkan malam Nisfu Sya'ban salah satunya yaitu berpuasa pada hari ke-15 bulan Sya'ban yang disebut dengan puasa Nisfu Sya'ban.
Selain itu, dalam kitab Majmu'ah Maulid Dhiba'iyah dijelaskan bahwa lafal niat puasa Nisfu Sya'ban yaitu :
نويت صوم غد يوم نصف شعبان سنة لله تعالى
Nawaitu shauma ghadin yauma Nisfu Sya'bana sunnatallillaahi ta'aalaa
Artinya : “Saya niat puasa Nisfu Sya'ban sunnah karena Allah ta’ala”
Sholat Hajat (Sholat Nisfu Sya'ban)
Selain puasa pada pagi hari di tanggal 15 Sya'ban, pada malam Nisfu Sya'ban hendaklah melaksanakan shalat Nisfu Sya'ban (Shalat Hajat) dua rakaat setelah maghrib.
Lafal niatnya yaitu:
اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata lailati nishfu sya'bana rokataini lillahi ta'ala
Artinya: “Saya sholat sunnat Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Adapun tata cara pelaksananaan sholat Nisfu Sya'ban (Shalat Hajat) sama dengan sholat sunnah lainnya.
Namun pada rakaat pertama setelah membaca al-fatihah, kemudian membaca surah al-Kafirun.
Dan pada rakaat kedua, setelah membaca al-fatihah kemudian membaca surah al-ikhlas
Membaca Yasin 3 Kali
Setelah melaksanakan shalat Nisfu Sya'ban (Shalat Hajat), Kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.
Yasin pertama: Mohon dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah (Usia yang sehat jasmani rohani & penuh manfaat, diridhoi Allah swt).
Yasin kedua: Mohon rizki yang banyak karena ibadah kepada Allah.
Yasin ketiga: Mohon Keteguhan Iman, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran sampai akhir hayat (khusnul khotimah). Karena Iman itulah yg menentukan nasib masa depan seseorang.
Membaca Doa Nisfu Sya'ban
Kemudian diakhir dengan membaca doa Nisfu Sya'ban:
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WAL IN AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI,
FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.
FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA INDAHUU UMMUL KITAAB.
ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN
Baca Juga: 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan, Simak 5 Keistimewaan Bulan Ramadan yang Jarang Diketahui.
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.
Baca Juga: Beberapa Keistimewaan Bulan Ramadhan, Sebagai Umat Islam Perlu Anda Ketahui.
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.***