Naskah Khutbah Jumat Terbaru 2023 Singkat dan Padat Tentang Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023

12 Oktober 2023, 17:07 WIB
Teks Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H : Spirit Hijrah Tahun Baru Hijriyah 2021 M /Abdul Rosyid/Portal Pati

Portal Pati - Naskah Khutbah Jumat Terbaru 2023 Singkat dan Padat Tentang Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023.

Berikut ini adalah Khutbah Jumat terbaru 2023 tentang Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober.

Dengan naskah yang singkat dan padat, Khutbah Jumat bertema khusus ini dapat disampaikan dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2023: Ini Sejarah Singkat Hari Santri Nasional yang Diperingati Tanggal 22 Oktober

Khutbah Jumat bertema peringatan Hari Santri Nasional dapat menginspirasi para jamaah Sholat Jumat untuk lebih mengetahui sejarah hari tersebut.

Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober 2015 oleh Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta.

Hari Santri Nasional ditetapkan untuk terus mengingat dan meneladai semangat juang para santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 30 Kata Bijak Selamat Hari Santri Nasional HSN 22 Oktober 2022, Cocok untuk WhatsApp, Instagram dan Facebook

Seruan tersebut berasal dari fatwa jihad fi sabilillah yang ketika itu digaungkan ke pelosok nusantara pada rentang 21-22 Oktober 1945.

Ketika itu Indonesia sedang menghadapi perebutan kekuasaan oleh Inggris untuk menjajah kembali Indonesia karena berhasil sebagai pemenang perang dunia ke-2.

Fatwa tersebut melatarbelakangi pecahnya Perang Rakyat Semesta di Surabaya mulai 27 Oktober hingga puncaknya pada 10 November 1945.

Dengan sejarah Hari Santri Nasional ini, dapat dijadikan tema Khutbah Jumat terbaru kali ini.

Baca Juga: Link Download Kumpulan Latihan Soal PPPK 2023 Lengkap dengan Jawaban Update Terbaru Format PDF

Seperti dikutip dari laman mui-lampung.or.id, yang disampaikan Ustadz Abdul Aziz, Sekretaris Umum Mui Kota Bandar Lampung, berikut ini Khutbah Jumat tentang peringatan Hari Santri Nasional.

Khutbah Jumat, Peringatan Hari Santri Nasional oleh Ustad Abdul Aziz, Sekretaris Umum Mui Kota Bandar Lampung.

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat, taufiq, hidayah, dan rahmat-Nya pada kesempatan yang mulia dan bahagia ini kita semua bisa melaksanakan Sholat Jumat secara berjamaah tanpa halangan suatu apapun.

Shalatullah Wa salamuhu semoga tetap tercurahkan keharibaannya yang suci nan ma'shum junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW berikut para keluarga, sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in.

Mudah-mudahan kita semua senantiasa diakui umat baginda kita Rasulullah Muhammad SAW dan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Melalui mimbar Khutbah Jumat ini perkenankan kami mengajak seluruh jamaah Sholat Jumat, agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarangNya, dengan keikhlasan dan kesabaran.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Bapak Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, ditetapkan di Masjid Istiqlal Jakarta pada 22 Oktober 2015.

Dimaksudkan untuk terus mengingat dan meneladani semangat juang para santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara KEsatuan Republik Indonesia.

Ghiroh perjuangan keluarga besar santri dan umat Islam pada umumnya yang termotivasi oleh fatwa jihad fisabilillah dan resolusi jihad fi sabilillah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dimotori langsung oleh Rois akbar Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Abdul Wahab Chasbullah pada rentang 21-22 Oktober 1945.

Dasarnya jelas dalam Al Quran, bahwa kita bangsa Indonesia harus memerangi bangsa yang memerangi kita.

Kolonialisme Portugis, Belanda, dan Inggris bukan hanya memerangi bangsa Indonesia namun juga merampas kedaulatan dan kemerdekaan bangsa nusantara serta merampok semua sumber daya alam yang ada.

fatwa jihad fi sabilillah disampaikan kepda warga nahdliyin dan umat Islam secara keseluruhan, sedangkan resolusi jihad fi sabilillah dismapaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang saat itu baru berumur dua bulan semenjak diproklamasikan.

Fatwa dan resolusi jihad fi sabilillah lahir karena dilatarbelakangi oleh kabar kuat kedatangan pasukan sekutu yang dipimpin oleh Inggris sebagai pemenang perang dunia ke-2, yang berencana untuk menjajah kembali Indonesia.

Bunyi fatwa dan resolusi jihad fisabilillah adalah sebagai berikut.

Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu 'ain yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata ata tidak, bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh, bagi orang-orang yang berada di luar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu jadi fardlu kifayah (yang cukup, kalua dikerjakan sebagian saja).

Fatwa dan resolusi jihad fi sabilillah ini terus merambat, bergema dan menggurita hinga ke seluruh pelosok nusantara.

Dari mulut ke mulut, langgar ke langgar, surau ke surau, masjid ke masjid, pengajian ke pengajian, majelis ke majelis, dari pasar ke pasar, dan dari terminal ke terminal.

Termasuk dimuat pada berbagai surat kabar. Pada rentang 22-27 Oktober 1945, fatwa dan resolusi jihad fi sabilillah ditambah dengan kredo yang sangat patriotik dari Kiai Hasyim.

Hubbul wathan mina al-iman, mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman, pada akhirnya mengguncang nusantara yang resonansinya hingga kepelbagai penjuru dunia.

Inilah yang melatarbelakangi pecahnya Perang Rakyat Semesta di Surabaya mulai 27 Oktober 1945 hingga puncaknya pada 10 November 1945 yang kemudian kita kenal sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Setidaknya ada lima alasan dalam penetapan Hari Santri Nasional.

Pertama, sebagai pemaknaan sejarah Indonesia yang genuine dan authentic yang tidak terpisahkan dari episteme atau pemahaman yang utuh sebagai sebuah bangsa, artinya 10 November tidak akan pernah terjadi kalau tidak ada fatwa dan resolusi jihad fi sabilillah pada 21-22 Oktober 1945.

Kedua, hubungan Islam dan negara pada prinsipnya sudah selesai, dinamika selanjutnya sifatnya memperkuat dan meneguhkan kembali tidak untuk menawar habis, Indonesia sebagai negara bangsa dapat menjadi role model negara-negara di dunia.

Ketiga, mencintai tanah air sebagian dari iman, persatuan umat Islam dalam bingkai nasionalisme Indonesia berlandaskan ruh keimanan, sehingga merebut dan mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan NKRI adalah perintah agama.

Keempat, memberikan proporsi yang adil dan bijaksana terhadap peran santri dalam berbagai budang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selaras dengan perannya dalam sjarah kemerdekaan bangsa dan negara.

Kelima, menjaga, merawat, mempertahankan dan menumbuhkembangkan religiusitas Indonesia yang demokratis menjadi sangat urgen dan signifikan di tengan kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cenderung ekstrim radikal.

Demikian Khutbah Jumat Terbaru 2023 tentang peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober. Semoga bermanfaat.

***

Editor: Uswatun Khasanah

Tags

Terkini

Terpopuler