Apa Hukum Puasa Tapi Tidak Sahur? Cek Selengkapnya Disini!

27 Maret 2024, 20:48 WIB
jadwal buka puasa Makassar hari ini, Rabu 27 Maret 2024 /freepik.com

Portal Pati - Puasa merupakan salah satu kewajiban yang dijalankan umat Islam sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri selama bulan Ramadan.

Namun, dalam menjalankan puasa, terdapat perdebatan seputar hukum puasa tidak sahur.

Banyak orang merasa ragu untuk berpuasa tanpa sahur, hal ini membuat ketika kesiangan sahur dan akhirnya memutuskan untuk tidak berpuasa.

Baca Juga: Inspirasi Masakan Ramadhan: 25 Menu Takjil Hemat untuk Dibagikan, Super Lezat!

Terlepas dari itu semua, sahur penting karena memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani puasa seharian penuh.

Namun, apakah puasa yang dijalankan tanpa sahur masih dianggap sah secara syariat?

Ini menjadi pertanyaan yang seringkali memunculkan berbagai pendapat dan pemahaman di kalangan umat Islam.

Baca Juga: Ini 30 Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Daripada bingung dan akhirnya salah persepsi tentang hukum puasa tidak sahur karena kesiangan, yuk kita cari tahu jawabannya Sobat!

Keistimewaan Sahur 

Sahur bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi ada banyak keistimewaannya, lho. Berikut adalah lima keistimewaan sahur:

  • Memberikan Tenaga

Sahur memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani puasa seharian. Dengan makan sahur, tubuh mendapatkan pasokan nutrisi dan energi yang dapat membantu menjaga kekuatan dan stamina selama berpuasa.

  • Menjaga Kesehatan

Sahur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Dengan tidak melewatkan waktu sahur, kita dapat mengatur pola makan sehingga tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

  • Mendapatkan Berkah

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melakukan sahur karena terdapat berkah dalam melakukannya. Dengan melakukan sahur, kita mengikuti sunnah Nabi dan berpotensi mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT.

  • Meningkatkan Konsentrasi

Makan sahur juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus selama berpuasa. Dengan perut yang terisi, kita dapat menghindari rasa lapar yang mengganggu konsentrasi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

  • Mempererat Silaturahmi

Sahur merupakan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman. Moment ini dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kebersamaan di antara sesama umat Islam.

  • Menghindari Dehidrasi

Dengan mengonsumsi air saat sahur, kita dapat menghindari dehidrasi selama berpuasa. Air sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, terutama saat menjalani puasa di bawah sinar matahari yang panas.

  • Membiasakan Disiplin

Sahur mengajarkan disiplin dalam menjalankan kewajiban agama. Dengan bangun lebih awal untuk makan sahur, kita melatih diri untuk mengatur waktu dengan baik dan menghormati kewajiban ibadah, sehingga membentuk pola hidup yang lebih teratur.

  • Memperkuat Spiritualitas

Sahur juga dapat menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan merenungkan makna puasa. Dengan memanfaatkan momen sahur untuk beribadah, kita dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam ibadah kita.

 

Waktu yang Tepat untuk Sahur

Rasulullah SAW mengatakan bahwa waktu terbaik untuk sahur adalah dari sepertiga malam hingga subuh. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, beliau bersabda: 

“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan menunda sahur.”

Konsep ‘menunda sahur’ ini dijelaskan oleh Abu Bakar Al-Kalabazi sebagai melakukan sahur pada sepertiga malam terakhir. Ini juga berarti tidak hanya berhenti makan dan minum, tetapi juga melanjutkannya dengan ibadah seperti shalat, zikir, dan berdoa.

Waktu sahur yang dianjurkan juga diuraikan dalam buku Sifat Puasa Nabi dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan karya dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. Menurutnya, waktu terbaik untuk makan sahur adalah menjelang imsak, seperti yang dijelaskan dalam hadis Bukhari.

Dengan demikian, makan sahur pada waktu yang dekat dengan imsak tidak hanya memenuhi anjuran Rasulullah, tetapi juga merupakan cara yang dianjurkan secara ilmiah untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup sebelum memasuki masa puasa seharian penuh selama bulan Ramadan.

 

Hukum Puasa Tidak Sahur 

Meskipun Rasulullah sangat menekankan pentingnya makan sahur, tidak ada hadis atau dalil yang mengharuskan seseorang untuk melakukannya. Dalam ajaran Islam, tidak pernah ada peraturan yang menyatakan bahwa sahur merupakan bagian esensial dari puasa atau syarat mutlak untuk berpuasa.

Secara garis besar, hukum makan sahur adalah sunnah karena dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah mengajarkan bahwa puasa akan menjadi batal jika seseorang tidak makan sahur. Oleh karena itu, puasa seseorang tetap dianggap sah meskipun ia tidak makan sahur. Ini berarti bahwa dalam hukum Islam, hukum puasa tidak sahur tetap diakui dan sah di hadapan Allah SWT.

Sebuah hadis yang diakui keabsahannya oleh Muslim, Nasai, dan Tirmudzi juga mendukung pemahaman ini.

“Dari Aisyah RA berkata, ‘Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami dan bertanya, ‘apakah engkau punya makanan?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Kalau begitu, saya akan puasa’.”

Hal ini menguatkan bahwa melewatkan sahur tidak mengganggu keabsahan puasa seseorang.

***

Editor: Uswatun Khasanah

Tags

Terkini

Terpopuler