Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada malam Selasa bulan Syaban bertepatan dengan Malam Nisfu Syaban.
Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144, mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Syaban.
Malam itu bertepatan dengan Malam Nisfu Syaban atau separuh dari bulan Nisfu Syaban.
Peralihan kiblat inilah yang sangat dinanti oleh Nabi Muhammad SAW.
Bahkan diceritakan Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
Baca Juga: 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan, Simak 5 Keistimewaan Bulan Ramadan yang Jarang Diketahui.