Apa itu Malam Lailatul Qadar?
Secara etimologi “Lailatul Qadar” berasal dari bahasa Arab yang berarti malam kemuliaan. Malam lailatul qadar dianggap lebih baik dari 1000 bulan atau 30 ribu malam yang setara dengan 83,33 tahun.
Hal ini ditunjukkan oleh Firman Allah Ta’ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya “(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5).
Tidak diketahui secara pasti kapan datangnya malam lailatul qadar. Di dalam Al-Quran menyebutkan bahwa malam lailatul qadar biasanya dilaksanakan 10 malam terakhir dalam bulan Ramadhan, terutama pada malam ganjil seperti 21, 23, 25, 27, dan 29.
Apa Tanda-tanda malam Lailatul Qadar?
Berikut ini adalah tanda – tanda malam lailatul qadar :
Udara dan Suasana Pagi yang Tenang
Malam lailatul qadar ditandai dengan malam yang tenang dan tentram, dengan suhu yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Ketika pagi datang matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah. Angin saat malam hari juga bersifat tenang dan berhembus tidak kencang serta tidak ada petir.
Matahari Bercahaya Cerah