Teks Khutbah Shalat Istisqa Singkat Cukup 5 Menit: Jagat Terus Dirawat, Air Terus Mengalir, Klik Download PDF

- 12 Oktober 2023, 10:30 WIB
Teks Khutbah Shalat Istisqa Singkat Cukup 5 Menit: Jagat Terus Dirawat, Air Terus Mengalir, Klik Download PDF
Teks Khutbah Shalat Istisqa Singkat Cukup 5 Menit: Jagat Terus Dirawat, Air Terus Mengalir, Klik Download PDF /pixabay/Mariakray
 

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” 


اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ


اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الذي لاَ اله اِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَـيُّومُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ


Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,


Kemudian yang harus menjadi bahan muhasabah atau introspeksi kita semua adalah bagaimanakah kondisi lingkungan di sekitar kita? Apakah kita sudah dengan baik menjaganya? Ataukah tanda-tanda kerusakan ataupun kerusakan sudah terlihat yang dampak negatifnya sudah kita rasakan? Jika kondisi itu sudah mulai terlihat, dirasakan, dan dialami, maka sudah seharusnya kita segera menyadarinya dan menguatkan komitmen untuk lebih menjaganya. Semua itu harus diawali dari setiap individu yang kemudian akan menjadi sebuah gerakan kolektif untuk merawat lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan.


Kemarau panjang yang saat ini kita rasakan juga harus menjadi bahan evaluasi bagi kita. Kondisi cuaca kian tidak menentu. Siklus musim penghujan dan musim kemarau sulit diprediksi. Musim dan suhu panas bumi semakin tinggi akibat dari semakin gundulnya pegunungan dan tandusnya lahan dampak penebangan pohon secara masif dan sembarangan.  


Ketika musim penghujan datang, bencana pun sudah mengintai seperti tanah longsor karena tidak ada resapan air dan pohon yang menguatkan tanah sehingga air mengalir dengan cepat mengakibatkan banjir. Hal ini diperburuk dengan menggunungnya sampah dan kurangnya kesadaran dalam mengelolanya. Semua saling berkelindan dan mengakibatkan dampak negatif yang akibat buruknya akan kembali kepada kita.


Maka itu, perlu komitmen kita untuk merawat jagat ini sehingga air akan bisa tetap mengalir membawa rahmat bagi alam semesta. Di antaranya dengan tidak menebang pohon sembarangan dan memperkuat reboisasi agar bumi tetap hijau dan sejuk. Rasulullah saw telah mengingatkan besarnya manfaat menanam pohon yang bukan hanya bisa menyeimbangkan ekosistem lingkungan, namun juga menjadi ibadah sedekah kepada makhluk Allah lainnya. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ


Artinya: “Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah”

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah