Hal ini sebagaimana di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ . صحيح مسلم 4627
“ Benar-benar rugi, benar-benar rugi, benar-benar rugi.” Lantas ditanyakan kepadanya, “Siapakah wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,”Orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya atau kedua orang tuanya yang mencapai usia tua namun dia tidak masuk ke dalam surga (dengan sebab berbakti kepada keduanya, pent).” [Shahih Muslim (4627)]
Menghormati kedua orang tua dan mentaati mereka akan menyebabkan tumbuhnya kedekatan hati dan rasa cinta.
Menghormati kedua orang tua dan mentaati mereka itu merupakan wujud syukur kepada keduanya karena mereka merupakan sebab keberadaan anak di dunia ini. Selain itu juga merupakan bentuk rasa syukur atas pendidikan dan pemeliharaan mereka terhadap anak.
Jadi birrul walidain merupakan perwujudan pelaksanaan perintah Allah Ta’ala dalam surat Lukman: 14
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Bila seseorang berbakti kepada kedua orang tuanya maka dia nanti ketika menjadi orang tua juga akan memiliki anak yang berbakti kepadanya.
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
”Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” [Ar-Rahman: 60]
Cara Berbakti Kepada Orang Tua
Jamaah Jumat rahimakumullah,