Network
Dalam bukunya, Imam al-Ghazali mengatakan bahwa Ayat Seribu Dinar adalah penggalan dari ayat ke-2 dan ke-3 dalam surah At-Talaq yang berbunyi:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Wa may yattaqillāha yaj’al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal ‘alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrā
Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Baca Juga: Catat Ini Niat Puasa Ramadhan yang Benar serta Arti dan Waktu Membacanya yang Tepat
Inilah cara mengamalkan Ayat 1000 Dinar:
Membaca Al-Fatihah
Membaca Al-Maidah ayat 114 sebanyak 21 kali
Membaca Ayat 1000 Dinar sebanyak 21 kali
Membaca Asmaul Husna sebanyak 10 kali
Kisah Ayat 1000 Dinar
Nama Ayat 1000 Dinar diduga berasal dari sebuah pedagang yang bermimpi didatangi oleh Nabi Khidir a.s..
Dijelaskan dalam buku Shalat Dhuha untuk Wanita oleh Zakiyah Ahmad, sang pedagang disuruh oleh Nabi Khidir agar mengeluarkan sedekah sebesar seribu dinar emas kepada fakir miskin.
Setelah menunaikan sedekah, Nabi Khidir kembali mendatanginya melalui mimpi untuk mengajarkan ayat-ayat suci agar diamalkan setiap hari supaya ia selamat dari malapetaka.
Sekian lama mengamalkan ayat tersebut, ternyata benar-benar terbukti.
Suatu ketika sang pedagang pergi berlayar ke tanah seberang sembari membawa harta kekayaannya, kapalnya hancur diterjang badai.
