Rukun mandi wajib menurut mazhab Syafi'i terdiri dari tiga hal, yaitu niat, membersihkan najis yang menempel pada tubuh, dan mengguyur air ke seluruh rambut dan kulit.
Niat Mandi Wajib
Sebelum mandi wajib, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat mandi wajib ini bisa dibaca bersuara maupun dalam hati. Niat juga boleh dilafalkan bacaannya maupun artinya saja.
Berikut adalah niat mandi wajib secara umum:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Niat Mandi Wajib setelah Melakukan Hubungan Intim
Pada beberapa hadis, ternyata niat mandi wajib setelah berhubungan intim bagi pasangan suami istri berbeda dengan niat mandi wajib wanita setelah haid dan nifas. Mandi wajib setelah melakukan hubungan intim disebut juga dengan mandi junub.
Berikut adalah bacaan niat mandi junub:
نَوَيْتُالْغُسْلَلِرَفْعِاْلحَدَثِاْلأَكْبَرِمِنَاْلِجنَابَةِفَرْضًالِلهِتَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillahi ta'ala