Naskah Khutbah Jumat Akhir Sya’ban 8 Maret 2024: Menyiapkan Diri Menuju Ramadhan 2024

- 8 Maret 2024, 05:38 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Hari Ini dengan Tema Isara Miraj 2024 yang Penuh Makna
Contoh Teks Khutbah Jumat Hari Ini dengan Tema Isara Miraj 2024 yang Penuh Makna /bpkh.go.id

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Di sisa bulan Sya'ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan, bulan paling mulia dari segala bulan. Bentuk persiapan itu tentunya boleh berbeda-beda. Bagi pedagang pakaian segeralah mengumpulkan modal dagangannya untuk menyambut bulan Ramadhan dan hari yang fitri. Bagi pengusaha hendaklah segera mempersiapkan diri mengatur jadwal kerja yang tidak merusak khidmat bulan Ramadhan tetapi juga tidak mengurangi kwalitas produksi. Bagi para pengajar, guru dan dosen juga para ustadz, bersiaplah dengan materi seputar tema Ramadhan, mulai dari sisi fiqih, hikmah dan rahasia Ramadhan. Namun bagi siapapun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadhan dengan bermuhasabah mengintrospeksi diri. Menghitung dan mengalkulasi amal yang telah dilakukan selama hidup hingga kini. Jikalau kita merasa amal baik lebih mendominasi dalam kehidupan kita, maka janganlah besar hati, karena itu menunjukkan buruknya amal hati kita. Dan biasanya perasaan tersebut (merasa diri baik) akan menyeret manusia dalam kehinaan dan ketakabburan. Ingatlah sebuah maqalah atau pesan yang menyatakan bahwa: Orang baik adalah merasa dirinya buruk, dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik. Namun jika hasil kalkulasi itu menjadikan diri semakin merasa kurang baik, maka segeralah menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih di kandung badan, semoga Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan Ramadhan yang suci.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Para orang tua kita menyebutkan bulan Sya'ban dengan nama bulan ruwah, yang sangat identik dengan kata arwah. Sebenarnya kata ruwah atau arwah hanyalah sebagai penanda bahwa bulan Sya'ban adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan manusia akan wacana akhirat mulai dari sakaraul maut, kematian, alam kubur dan alam akhirat. Sesungguhnya mengenang kematian dengan datang ke kuburan atau mengirim doa arwahan adalah banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena hal itu bisa menyemangati diri meningkatkan dan melipatgandakan amal di bulan Ramadhan nanti, dan akan menambah rasa takut dalam diri hingga senantiasa menghindari segala dosa.

Hadirin yang Dirahmati Allah SWT

Mengenai keadaan alam kubur, ada sebuah hikayat yang patut untuk disimak. Hikayat yang diceritakan melalui Abu Bakar al-Ismaili bahwasanya Sayyidina Utsman bin Affan tidak meneteskan air mata ketika digambarkan kepedihan neraka dengan segala siksanya. Dirinya juga tidak menangis ketika dijabarkan mengenai kedahsyatan hari kiamat. Demikian juga tetap kuat mendengarkan gambaran tentang kehidupan di akhirat. Akan tetapi ia menangis ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur.

Kenapa bisa demikian? Sayyidina Utsman menjawab: Jika saya berada di dalam neraka, saya masih bersama-sama manusia. Jika saya di hari kiamat nanti, saya juga masih bersama-sama dengan manusia lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan, maka saya sendirian tidak ada teman yang menemani. Sedangkan kunci kuburan itu ada pada malaikat Israfil yang hanya akan membukanya ketika kiamat tiba.

Demikianlah Sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di dalam kubur. Karena sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang neraka atau tempat yang menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan dosa. Dan menjadi bagian dari taman surga bagi mereka yang beramal salih. Demikianlah hadits Rasulullah SAW

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنما القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النار .

Artinya: Maka kuburan adalah serambi akhirat atau miniatur akhirat yang penuh dengan pembalasan amal.

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah