Ternyata Ini Alasan Bulan Juni Masih Hujan?, Simak Penjelasan Lengkap Dari BMKG

2 Juli 2022, 21:40 WIB
Ilustrasi hujan. /Pixabay/sourabhkrisnha806

 

Portal Pati - Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang dibuat heran akibat keanehan yang terjadi pada iklim yang tidak seperti biasanya.
 
Hal ini dikarenakan saat ini sudah memasuki bulan Juni namun masih sering terjadi hujan bahkan dengan intensitas yang relatif tinggi.
 
Biasanya, di bulan Juni masyarakat sudah menghadapi musim kemarau yang kering dengan intensitas hujan yang sangat rendah.
 
Baca Juga: Caption Ucapan Selamat Menempuh Hidup Baru Untuk Pernikahan Dalam Bahasa Inggris dan Terjemahannya
 
Dimana suatu bulan dapat dikatakan musim kemarau apabila curah hujan per bulan berada di bawah 60 mm per bulan atau 20 mm per dasarian selama 3 dasarian secara berturut-turut.
 
Dasarian adalah satuan waktu meteorologi yang lamanya sepuluh hari. 
 
Namun, Bulan Juni 2022 ini berbeda daripada bulan Juni tahun tahun sebelumnya.
 
Hal ini dikarenakan masih banyak ditemukan hujan yang turun di beberapa wilayah Indonesia.
 
Baca Juga: MyPertamina Dianggap Menyusahkan Bagi Yang Gaptek?, Ini Cara Pertamina Mengatasinya
 
Berdasarkan ramalan yang dikeluarkan oleh BMKG, banyak wilayah pada dasarian 3 bulan Juni yang memiliki curah hujan menengah hingga tinggi yaitu sebesar 75-150 mm untuk kategori menengah dan 150-300 untuk kategori tinggi.
 
Hal ini disebabkan karena penguatan intensitas fenomena iklim la nina.
 
Dilansir dari laman resmi BMKG NTB, La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.
 
Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.
 
Baca Juga: Cek Fakta! Wakil Presiden Wacanakan Legalisasi Ganja Untuk Medis, Ini Komentar MUI Jawa Timur
 
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
 
Menurut salah satu pengamat iklim dari BMKG, Marlin Denata menguraikan, pihaknya mendapati penguatan intensitas La Nina menjadi moderat atau sedang dengan nilai -1,05. Penguatan kembali
yang berlangsung sejak Maret ini mengakibatkan masih terjadi hujan pada bulan Juni.
 
"Akibatnya, beberapa daerah di Indonesia yang seharusnya sudah memasuki masa peralihan menuju musim kemarau kini masih mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi," jelas Marlin melalui kanal YouTube BMKG.
 
Baca Juga: Wajib Kamu Ketahui! Berikut Waktu Pelaksanaan, Niat, dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah
 
Prediksi BMKG, sambung Marlin, kondisi La Nina akan menjadi lemah hingga netral pada periode Juli, Agustus, dan September 2022.
 
Sementara itu, monsun Asia menunjukkan kondisi yang masih aktif dan diprediksi masih aktif hingga Dasarian I Juni 2022.***
Editor: Mohammad Zaenul Fikron

Tags

Terkini

Terpopuler