7 Wisata Religi di Kabupaten Pati, Makam Mbah Ahmad Muttamakin Paling Sering Dikunjungi

23 Desember 2021, 21:11 WIB
7 Wisata Religi di Kabupaten Pati, Makam Mbah Ahmad Muttamakin Paling Sering Dikunjungi /Instagram@patisakpore

Portal Pati - Kabupaten Pati mulai merembet didunia global, kabupaten memiliki kekayaan alam , kuliner, budaya serta obyek wisata religi yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Kekayaan budaya kegamaan dan keragaman spiritual tokoh terdahlu juga tentu tidak boleh dilupakan begitu saja.

Khusunya untuk menghormati dan mengingat jasa tokoh terdahulu dapat melakukan ziaroh di maqom para untuk sejenak melupakan dunia dan mengingat yang maha kuasa.

Maka media ziaroh sangat efektif untuk dilakukan. Berikut tempat ziaroh yang perlu dikunjungi di Pati :

Baca Juga: 8 Bisnis Paling Menjanjikan di Sektor Perdesaan, Salah Satunya Pertanian Hidroponik

1. Nyai Ageng Ngerang

Makam Nyai Ageng Ngerang berada di Dukuh Ngerang, salah satu kampung di Kecamatan Tambakromo, berada di kawasan lereng Pegunungan Kendeng.

Nyai Ageng Ngerang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Pati bagian selatan. Sejumlah tokoh spiritual mengatakan, di sini juga terdapat makam Sunan Ngerang yang tak lain suami dari Nyai Ageng Ngerang.

Dari kedua tokoh inilah lantas muncul tokoh-tokoh besar yang menjadi adipati atau penguasa di Kadipaten Pati maupun Kerajaan Mataram Islam.

Dari sini pula, tokoh besar hingga pahlawan nasional seperti Sultan Agung berasal dari keturunan atau trah Ngerang.

Baca Juga: Menjadi Pemeran Utama Film dengan Genre Drama Musikal Keluarga, Ini Dia Biodata Ariel Tatum

2. Syeh Jangkung

Syeh Jangkung atau Saridin dikenal sebagai wali nyentrik yang saat ini makamnya berada di Desa Landoh, Kecamatan Kayen.

Sejumlah tokoh spiritual mengatakan, nama asli dari Saridin sebetulnya Syarifuddin yang seorang wali disegani.

Saridin merupakan murid Kanjeng Sunan Kalijaga. Makam syeh Jangkung acapkali dikunjung wisatawan dari berbagai wilayah, baik dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, bahkan dari Negara Malaysia, dan Singapura.

Ada juga yang berpendapat bahwa makam Saridin sesungguhnya berada di sebuah kampung di Pati bagian selatan bernama Lemah Bang.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Ketika Ikut Challenge Menulis Angka 690452 di Tangan? Ini Dia Penjelasannya

3. Sunan Prawoto

Makamnya terletak di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo. Masyarakat yakin bahwa Sunan Prawoto alias Raden Bagus Hadi Mukmin meninggal di sini.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa makam tersebut sesungguhnya putera Sunan Prawoto, yaitu Arya Pangiri, sedangkan Raden Bagus Mukmin berada di Demak.

Namun, kesepakatan publik masyarakat setempat sudah mengklaim dan menetapkan bahwa makam tersebut adalah Sunan Prawoto.

Bahkan, setiap kali haul dihadiri Ratu dari Kasultanan Surakarta (Solo) dan menjadi wisata budaya yang acapkali mengundang wisatawan internasional.

Baca Juga: UMK Kota Tasikmalaya 2022 Beserta Upah Minimum Tahun 2022 di 26 Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat

4. Sunan Makdum

Namun, wisata religi di sini tidak seramai makam-makam lainnya. Namun begitu, penyebar agama Islam di Pati ini dahulu dikenal sebagai ulama asal Timur Tengah pada masa kepemimpinan Khalifah Kerajaan Istanbul Turki Sultan Muhammad 1

Suatu ketika, seorang narasumber mengatakan, Pangeran Arya Penangsang alias Arya Jipang beberapa kali ndarus (mengaji) khataman Al Quran di tempat Mbah Makdum. Arya Penangsang dikenal sebagai tokoh Muslim yang tegas, berwibawa, dan hafidz Al Quran.

5. Ahmad Muttamakin

Makam Mbah Ahmad Muttamakin terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, berdekatan dengan lingkungan pondok pesantren.

Mbah Muttamakin dikenal sebagai ulama cendekiawan yang pandai, sehingga orang yang ingin mencari ilmu biasanya berdoa dan berziarah di sini.

Baca Juga: Biodata Ariel Tatum yang Namanya Sempat Trending Twitter, Kini Menjadi Pemeran Utama Film Sepeda Presiden

Ini menjadi bagian dari tradisi umat Islam NU. Sejumlah pejabat penting juga datang ke makam Mbah Muttamakin untuk ziarah.

6. Ronggo Kusumo

Makam Syekh Ronggo Kusumo terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Margoyoso. Mbah Ronggo masih kerabat dari Mbah Muttamakin dan juga sering menjadi tempat ziarah bersama-sama dengan Mbah Muttamakin bagi para zairin.

Dua maqam ini tentunya berdekatan dan mubazir ketika hanya salah satu saja untuk disinggahi karena tempatny ayang berdekatan.

Baca Juga: Sempat Dirawat di Pelni Hospital, Ayah Tercinta Nirina Zubir Meninggal Dunia Hari Ini

7. Abdullah Salam

Makam KH Abdullah Salam atau Mbah Dollah berlokasi di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Ia dikenal sebagai wali di tengah-tengah kehidupan Indonesia yang mulai modern.

Beliau dikenal sebagai Guru Gus Dur, ulama dan tokoh besar NU, serta Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Saat ini, makam Mbah Dullah acapkali dijadikan sebagai obyek wisata religi. Desa kajen merupakan desa yang penuh dengan tokoh yang sangat berpengaruh dalam persebaran islam di Pati sendiri dan secara umum di Indonesia.

Baca Juga: 8 Peluang Bisnis atau Usaha di Desa, Paling Prospektif Hasilkan Cuan yang Dapat Kalian Lakukan di Rumah

8. Sahal Mahfudh

Makam Ketua MUI dan Rais Aaam Syuriah PBNU terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Salah satu tokoh besar yang ziarah ke sini adalah Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Beliau banya dipelajari dari segi pemikirannya dan kajian kajian ilmiah dari gagasan beliau lahirlah Lembaga pengabdian Masyarakat seperti RSI Pati, BPR Arta Huda Pati, bahkan Berdirinya Kampus Institut Pesantren Mathali’ul Pati adalah buah hasil ijtihad Mbah Sahal Mahfudh.

9. Makam Prabu Angling Dharma

Konon Prabu Angkling Darma adl keturunan ke-7 dari Raden Arjuna (Astina). Petilasan beliau ada di Ds. Mlawat Kec. Sukolilo Kab. Pati

Baca Juga: Bacaan Yasin dan Terjemah Bahasa Indonesia Lengkap 83 Ayat Beserta Tahlil dan Doa Untuk Orang Meninggal

Namun masyarakat lebih mengenal petilasan Angkling Darma berada di Bojonegoro tepatnya di Ds.Wotan ngare Kec. Kalitidu, selain itu Petilasan beliau jg terdapat di Ds. Sukakersa Kec. Cadasngampar Kab. Sumedang

Selain makam tersebut Di desa Mlawat ini jg terdapat Gua Pikulan Jalatunda konon gua ini adl tempat bertapanya Naga Raja.

Menurut Tutur para Kyai yg mempunyai daya linuwih, "Angkling Darma sudahlah Islam beliau adl Hamba Allah yg bertauhid, cuma Beliau tidak bersyariat seperti kita, ikut syariatnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW". begitu Tutur Beliau.

Selain itu Pati jg terdapat Tempat keramat, salah satunya "Gerbang Majapahit" yg terletak di Ds. Rondole, Kec. Margorejo

Menurut penelitian dinas terkait beberapa waktu lalu, Gerbang tsb berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Objek ini terkait pula dengan sejarah wali, terutama Sunan Muria.

Baca Juga: UMK Kota Banjar 2022 Beserta Upah Minimum Tahun 2022 di 26 Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat

Alkisah, gerbang ini diusung secara Goib oleh Raden Kebonyabrang dari Kerajaan Majapahit menuju Gunung Muria.

Perintah itu datang dari ayahnya, Sunan Muria, untuk menguji iman, mental, dan kesaktian anaknya. Bahkan, Sunan Muria meminta agar tugas itu bisa dilaksanakan hanya dalam satu malam.***

Editor: Ahmad Fitrianto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler