Pasalnya, robot trading juga memiliki risiko kerugian, apalagi jika memanfaatkan robot trading ilegal. Untuk itu masyarakat diminta waspada untuk lebih waspada dalam memanfaatkan robot trading ini.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Jumat Terakhir Bulan Sy'aban 2024: Bergembira Sambut Bulan Ramadhan
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Kementerian Perdagangan Tirta Karma Senjaya memaparkan sejumlah hal terkait hal ini.
Ia menjelaskan robot trading pada dasarnya merupakan sebuah software komputer yang dapat bekerja secara otomatis untuk monitoring pasar, kalkulasi peluang entry, menempatkan transaksi, serta melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya.
Namun ia menekankan, robot trading tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya user. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan pengoperasian robot trading dan instrumen investasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Ia juga menjelaskan, robot trading sebagai alat bantu (tool) dalam Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) adalah untuk monitoring pasar, kalkulasi peluang entry, eksekusi transaksi serta untuk manajemen risiko yang telah ditanamkan pada script programnya.
Robot trading secara otomatis akan mengelola risiko yang terjadi dengan disiplin dan konsisten.
Namun demikian, robot trading juga memiliki kelemahan. Kelemahan robot trading yakni dikenal statis, rentan gagal teknis, memiliki biaya tambahan, dan terkait monitoring.
Walaupun dapat bekerja secara otomatis, trader tetap harus memonitor kinerja robot trading, karena gangguan teknis dapat terjadi sewaktu-waktu, baik dari internal robot atau faktor eksternal.