Portal Pati - Batal nikah karena weton tidak cocok memanglah legend, tapi pernahkah Anda membayangkan batal nikah karena jarak rumah Anda dan pujaan hati membentuk arah tertentu?.
Setelah cinta kandas gara-gara weton yang sempat booming di kalangan warganet, ada satu lagi faktor penyebab galaunya percintaan muda-mudi suku Jawa, terutama mereka yang tinggal di pedesaan, yakni cinta yang tidak direstui lantaran posisi rumah kedua sejoli ngalor-ngulon. Ngalor-ngulon sendiri berarti arah mata angin di antara utara dan barat.
Baca Juga: Megengan atau Ruwahan, Tradisi Menyambut Ramadhan oleh Masyarakat Jawa
Artinya, ngalor-ngulon merupakan arah jika salah satu mempelai menarik garis lurus ke arah rumah pasangannya, maka akan menunjuk ke arah barat laut atau tenggara.
Pernikahan ngalor-ngulon dipercaya akan mendatangkan kesialan dan musibah bagi pengantin maupun bagi keluarganya.
Contoh kesialan dan musibah yang akan menimpa pasangan ngalor-ngulon, konon orang tua, mempelai, atau anak-anaknya akan sakit-sakitan bahkan meninggal.
Selain itu, masyarakat percaya bahwa pasangan ngalor-ngulon akan kesulitan secara finansial, bahkan akan mengalami perceraian, entah cerai hidup atau cerai mati.
Pantangan ini pun tumbuh menjadi suatu tabu atau pamali yang dipercayai kebenarannya.
Baca Juga: Bulan Puasa Ramadhan 2024 Mulai Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Disini dan Cara Menyambut Ramadhan