Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD? Catat Ini

- 25 Maret 2024, 21:59 WIB
Dinkes Kota Batu melakukan pemberantasan sarang nyamuk cegah DBD.
Dinkes Kota Batu melakukan pemberantasan sarang nyamuk cegah DBD. /kemkes.go.id

Portal Pati - Gejala demam berdarah dengue (DBD) sama sekali tidak boleh dianggap sepele.

Kendati begitu, penyakit ini nyatanya bisa sembuh jika mendapat perawatan medis yang tepat.

Lantas, berapa lama waktu untuk seseorang sembuh dari penyakit demam berdarah?

Baca Juga: Catat, Ini 6 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pengidap demam berdarah melewati tiga fase sebelum akhirnya dinyatakan sembuh. Fase pada penyakit ini, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan.

Ketiga fase tersebut merupakan waktu untuk proses penyembuhan. Penting mengetahui dan memahami fase demam berdarah agar penanganan dan pengobatan bisa terlaksana dengan optimal.

Mengenal 3 Fase Gejala Demam Berdarah

Demam berdarah adalah penyakit yang terjadi karena gigitan nyamuk betina Aedes aegypti. Penyakit ini harus ditangani segera, karena demam berdarah yang tidak mendapat penanganan tepat bisa mengakibatkan perdarahan dan berujung pada syok, bahkan kematian.

Pengidap demam berdarah biasanya akan mengalami 3 fase, mulai dari pertama kali gejala muncul, hingga fase pemulihan dan sembuh.

Berikut ini pembahasan lengkapnya:

1. Fase Demam

Ini adalah tahap awal dari demam berdarah. Pada fase ini, orang yang terinfeksi demam berdarah akan mulai mengalami gejala demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.

Selain demam, gejala lain mungkin juga muncul, seperti mual, muntah, sakit tenggorokan, sakit kepala, muncul ruam merah, nyeri otot, tulang, dan sendi. Fase ini biasanya akan berlangsung selama 2–7 hari.

Kondisi yang dipantau pada fase ini adalah jumlah kepingan darah alias trombosit. Sebab demam berdarah sering mengakibatkan penurunan jumlah trombosit dalam waktu singkat.

2. Fase Kritis

Fase selanjutnya adalah fase kritis. Setelah melewati fase demam, banyak pengidap demam berdarah yang merasa sembuh karena tidak lagi mengalami gejala demam.

Namun, ternyata penurunan suhu tubuh adalah fase yang paling berbahaya, sehingga disebut dengan fase kritis. Pada tahap ini, ada risiko terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah.

Hal tersebut bisa menyebabkan syok dan berujung pada hilangnya nyawa. Fase kritis terjadi 3–7 hari sejak demam berlangsung. Pengidapnya sebaiknya beristirahat total dan banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.

3. Fase Pemulihan

Setelah melewati masa kritis, pengidap demam berdarah akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi selama 48–72 jam setelah fase kritis lewat.

Pada fase penyembuhan, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah. Jadi, sangat penting untuk menjaga agar cairan yang masuk tidak berlebihan.

Pasalnya, cairan yang berlebihan dalam pembuluh darah bisa menyebabkan kematian akibat gagal jantung dan edema paru. Saat memasuki fase pemulihan, kadar trombosit akan meningkat dan kembali ke angka normal.

Maka dari itu, penting bagi pengidap demam berdarah untuk beristirahat total dan menjaga kondisi tubuh selama berada dalam tiga fase tersebut.

Kondisi tubuh harus selalu dipantau selama tiga fase demam berdarah berlangsung. Jika muncul gejala berupa sesak napas, keringat dingin, atau terjadi perdarahan, segera pergi ke IGD atau rumah sakit terdekat.

Bagaimana Penanganan Demam Berdarah?

Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi gejala demam berdarah secara total. Untuk pemulihan, pengidap harus banyak minum cairan.

Untuk mengetahui kapan harus memeriksakan diri ke dokter saat mengalami demam berdarah.

Hubungi dokter segera jika kamu memiliki salah satu dari tanda dan gejala dehidrasi berikut ini:

Buang air kecil berkurang.
Sedikit atau tidak ada air mata.
Mulut atau bibir kering.
Lesu atau kebingungan.
Obat bebas resep seperti acetaminophen bisa membantu mengurangi nyeri otot dan demam. Ingat, jika kamu mengalami demam berdarah, sebaiknya hindari pereda nyeri otot lainnya, termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Obat ini bisa meningkatkan risiko komplikasi perdarahan demam berdarah.

Jika seseorang mengalami gejala demam berdarah yang parah, maka yang hal yang harus kamu lakukan adalah:

Perawatan medis di rumah sakit.
Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV).
Pemantauan tekanan darah.
Transfusi untuk mengganti kehilangan darah.
Hal yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Gigitan Nyamuk
obat nyamuk untuk cegah gejala demam berdarah
Selain vaksinasi, pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.

Jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah yang menjadi endemi demam berdarah, tips berikut bisa membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk:

Nyalakan AC atau penghalang nyamuk. Biasanya nyamuk aktif menggigit di saat fajar hingga senja. Namun, mereka juga bisa menggigit di malam hari.
Kenakan pakaian pelindung, pakaian lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
Gunakan obat nyamuk.
Kurangi habitat nyamuk. Biasanya nyamuk berkembang biak atau suka berkumpul di genangan air. Kamu bisa menyingkirkan benda apapun di sekitar rumah yang menarik perhatian nyamuk.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan cegah demam berdarah, kamu juga perlu mengonsumsi buah-buahan.

Itulah pembahasan mengenai fase-fase gejala demam berdarah, penanganan, dan upaya pencegahannya. Jika kamu mengalami penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan, ya!

***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x